"Laporan ke kita juga banyak dan sudah kita sampaikan ke manajemen PT KAI," kata moderator KRL Mania Nurcahyo kepada detikcom, Senin (11/2/2013).
Nurcahyo mengatakan, oknum-oknum penjual tiket ini biasanya memanfaatkan kelengahan penumpang yang terburu-buru ingin naik KRL. Biasanya penumpang tak melihat lagi uang kembalian ketika diserahkan oleh penjual tiket tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurcahyo berharap ke depan PT KAI dapat menggunakan sistem e-ticketing sehingga meminimalisasi adanya kecurangan dalam pengembalian uang.
"Kalau belum ada kan bisa dibuat pembayaran secara elektronik seperti pembayaran di tol, ini akan mengurangi kecurangan yang ada," katanya.
Kahumas Daops I Purbawa mengaku baru menerima informasi mengenai sering kurangnya kembalian di loket KRL. "Ini karena saya baru jadi baru tahu soal ini, nanti saya informasikan ke PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) juga," katanya.
Purbawa mengatakan, sering kurangnya kembalian di loket stasiun tentunya tidak bagus dalam pelayanan KRL. "Ini tentunya tak bagus untuk pelayanan, nanti akan kita tindak lanjuti," katanya.
(nal/nrl)