"Problem realnya banyak ternyata bahwa yang namanya badan hukum bajaj itu harus punya pool. Kedua, harus ada uang jaminan dan ini memberatkan. Ketiga, memang harga bajaj yang mahal sehingga cicilannya tadi saya lihat 1 sopir itu harus Rp 115 ribu per hari. Ini juga saya kira memberatkan," kata Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi usai bertemu dengan perwakilan sopir bajaj di Koperasi Usaha Bersatu, Jalan Balap Sepeda IV, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (8/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mestinya seperti itu. Kalau yang importirnya distributornya hanya 1 ya terjadinya seperti ini," ujar sarjana Kehutanan UGM ini.
Ayah 3 anak ini selanjutnya berencana memanggil semua pihak yang terlibat untuk mencari solusi bersama-sama.
"Kalau perlu pergub atau SK-nya diubah ya akan say ubah. Saya nggak ngerti apakah itu pakai SK atau tidak. Tapi bahwa situasi seperti ini harus diubahlah karena ini merupakan kehidupan rakyat banyak," kata dia.
Masalah dasar, Pak? "Harga bajaj yang pertama. Kedua, mereka harus punya pool dan memberikan uang jaminan, yang tadi gede banget Rp 32 miliar. Oleh sebab itu, saya akan bikin agar ada persaingan usaha yang sehat. Jangan ada monopoli terselubung. Jangan ada permainan yang merugikan," jawab Jokowi.
(aan/nrl)