"Rasulullah adalah tokoh besar teladan dan idola kita. Meskipun beliau sudah wafat berabad-abad yang lalu, mengapa beliau terasa dan hidup bersama kita? Karena beliau meninggalkan susatu yang sangat berharga. Itulah yang kita sebut sebagai keyakinan, Islam, sebagai umat muslim," ujar Anas.
Hal ini disampaikan Anas dalam acara peringatan Maulud Nabi Muhammad yang diadakan FPD di Masjid Al Amin, Komplek Perumahan DPR RI, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2013) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Faktor) Ketiga adalah tim yang kuat. Beliau dibantu oleh sahabat yang setia, loyal, punya dasar yang sama bahwa perjuangan beliau adalah benar. Banyak sahabat Rosul, Abu Bakar Ash-Shiddiq yang sabar arif, bijaksana, dan teduh. Karakter seperti ini sangat penting. Kekuatan, kearifan, bijak itu energi yang penting," lanjutnya.
Selain itu, Anas juga mencontohkan Umar bin Khattab yang merupakan sosok berani, gagah, teguh dan kuat. "Lalu Utsman bin Affan yang konglomerat, kekuatan logistik. Itu penting, perjuangan itu butuh logistik. Ikhlas menyalurkan kekuatan logistik untuk perjuangan," tutur Anas.
"Lalu Utsman bin Affan yang konglomerat, kekuatan logistik. Itu penting, perjuangan itu butuh logistik. Ikhlas menyalurkan kekuatan logistik untuk perjuangan. Ali bin Abutolib, kekuatannya ada pada kecerdasan dan intelektualitas. Kecerdasan dan intelektual Ali dengan kemampuan untuk merumuskan keadaan dan solusi. Dan banyak sekali model-model sahabat dengan kelebihan dan kekuatan masing-masing. Itu yang diramu menjadi kekuatan yang luar biasa," imbuhnya.
Dari cerita tersebut, Anas berharap PD dapat mengambil hikmahnya dalam berjuang. "Kalau kita mempratikkan hikmahnya bagi kita bangsa, partai kita, tentu akan banyak manfaatnya bagi perjuangan kita hari ini atau masa depan," kata Anas.
Menurutnya Anas, tantangan, ujian, dan persoalan adalah hal-hal yang memberikan makna bagi sebuah perjuangan. Baginya, berjuang dengan tantangan akan menghasilkan pejuang sejati. "Dan politik yang penuh tantangan akan menghasilkan politisi sejati," tuturnya.
(sip/fjr)