Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, dengan kondisi permukaan tanah yang ada saat ini di kawasan dengan bangunan, maka sekitar 90 persen air hujan langsung menjadi limpasan permukaan atau menggenang.
"Semua limpasan ini tidak langsung masuk ke saluran drainase karena terbatasnya kapasitas drainase perkotaan. Akibatnya timbul genangan," kata Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo dalam pernyataanya, Rabu (6/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siaga IV : Katulampa : 40 cm
Siaga IV : Pesanggrahan : 125 cm
Siaga III : Angke Hulu : 120 cm
Siaga IV : Cipinang Hulu : 90 cm
Siaga IV : Sunter Hulu : 50 cm
Siaga IV : Depok : 130 cm
Siaga IV : Manggarai : 700 cm
Siaga IV : Karet : 420 cm
Siaga IV : Waduk Pluit : -120 cm
Siaga IV : Pasar Ikan : 130 cm
Siaga IV : Pulo Gadung : 360 cm
Siaga III : Sunter Selatan : 195 cm
Siaga IV : Krukut Hulu : 120 cm
Selain itu, berdasarkan analisis cuaca 5-7 Februari 2013 dari BMKG, dilaporkan adanya tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat Sumbar. Hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas awan-awan hujan di Sumatera bagian Barat, Jawa bagian Barat, Kalimantan bagian Utara, Sulawesi bagian Tengah, Maluku dan Papua.
Adanya pusaran massa udara akibat adanya tekanan rendah di utara Jakarta mengakibatkan terbentuknya konvergensi di wilayah tersebut. Massa udara dari timur Jakarta bergerak menuju Jakarta dan berbelok ke utara mengakibatkan terbentuknya cluster awan di Jakarta dan sekitarnya.
"Diprediksi hujan akan berpeluang terjadi hingga pagi hari dengan intensitas ringan hingga sedang. Masyarakat dihimbau tetap waspada. Kondisi dinamika atmosfer dengan variabilitasnya berpotensi hujan lebat dapat terjadi," pungkas Sutopo.
(sip/fjr)