5 Jurus Ampuh Jokowi Perangi Macet

5 Jurus Ampuh Jokowi Perangi Macet

- detikNews
Selasa, 05 Feb 2013 13:20 WIB
 5 Jurus Ampuh Jokowi Perangi Macet
Jakarta - Sudah bukan rahasia, Jakarta identik dengan macet. Namun Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) terus berusaha menghapus citra itu.

Jokowi memiliki jurus-jurus ampuh untuk memerangi makanan warga Jakarta sehari-hari ini. Namun Jokowi meminta masyarakat juga turut berperan agar programnya mengurai kemacetan dalam jangka waktu cepat didukung. Jika tidak hal itu menjadi sia-sia.

Berikut 5 jurus ampuh Jokowi untuk perang melawan macet, seperti dirangkum detikcom, Selasa (5/2/2013):

Naikkan Tarif Parkir

Kenaikan tarif parkir berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 120 Tahun 2012. Pengelola pusat belanja (mal) menaikan tarif parkirnya per 1 Februari 2013.

Pengelola mal menjamin kenaikan tarif parkir ini maksimal Rp 4.000 per jam hingga akhir tahun.

Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpendapat naiknya tarif parkir di mal sebagai hal yang wajar. Hal ini agar tidak banyak orang memakai mobil pribadi.

Menurut Ahok, kenaikan tarif parkir di mal kemungkinan sudah dipikirkan secara matang.

"Kalau mal naikkan parkirnya tinggi, pengunjung mal juga sepi, logika begitu kan. Ternyata kan ini dia berani naikkan. Ini sesuatu yang boleh saja makanya ada pajak online. Ini salah satu cara menaikkan parkiran pajak tinggi di gedung agar orang tidak banyak naik mobil pribadi. Di luar negeri juga gitu," kata Ahok.

Hal tersebut dia sampaikan usai menghadiri rapat pimpinan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2013).

Nopol Ganjil Genap 2-3 Bulan Lagi

Jokowi memprediksi pembatasan kendaraan nopol ganjil genap akan diberlakukan sekitar bulan Februari atau Maret 2013. Hingga kini, penerapan sistem itu masih diproses.

"Masih dalam proses, mungkin bisa saja Februari-Maret," kata Jokowi saat mengunjungi warga di Kampung Nelayan di Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (2/2/2013).

Menurut Jokowi, aturan tersebut tidak diterapkan selama 24 jam. Hanya dari pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Jalur-jalur jalan yang akan diterapkan sistem ganjil-genap ini adalah:

1. Koridor three in one yang berlaku sepanjang jalur Blok M hingga Kota. Jalan Gatot Subroto dan Jalan Rasuna Said.
2. Sejumlah koridor timur-barat yang dilalui bus TransJ
dari Pinang Ranti-Pluit.
3. Jalan Sultan Agung dari Karet-Manggarai dilanjutkan
hingga Jalan Pramuka.
4. Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Letjen Suprapto serta di sebelah barat.
5. Jalan Kyai Tapa dan KH Hasyim Anshari yang menghubungkan Grogol dengan Harmoni.
6. Jalan Gunung Sahari, Kramat Raya, Salemba, Jatinegara, hingga ke Cawang.
7. Jalur Cideng, Jl KH Mas Mansyur yang melintasi Tanah Abang, lanjut ke Jalan Prof Dr. Satrio dan Cassablanca hingga Kampung Melayu.

Busway Contra Flow

Jokowi sudah memikirkan cara agar jalur bus TransJ (busway) tetap steril dari mobil pribadi. Dua di antaranya dengan contra flow dan menambah armada bus.

"Desember kalkulasi apakah dikontra (contra flow). Kalau perilaku masih begini akan banyak yang mati. Kemarin masih dihitung-hitung. Tapi sterilisasi harus dikontrakan," kata Jokowi.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara pemberian motivasi di rapat kerja tahunan 2013 Transmedia di Hotel The Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/2/2013).

Jokowi menjawab pertanyaan mantan Kepala BIN Hendropriyono yang hadir dalam acara itu tentang sterilisasi busway dan lalu lintas.

Menurut Jokowi, hal yang sulit diubah saat ini adalah perilaku pengendara. Banyak yang masih melakukan pelanggaran dengan sengaja. Padahal, bila pelanggaran bisa ditekan, maka kemacetan bisa dikurangi.

"Kalau baik, lalu lintas kurang 30 persen macet," tegasnya.

Tak hanya itu, bila ada penambahan armada bus, maka jalur busway juga akan lebih steril. "Kalau bus sudah komplet, 3 menit ada bus, mobil nggak akan berani masuk," imbuhnya.

Jalan layang seperti di Hongkong dan Bangkok juga akan dibuat untuk mengurangi kemacetan. Namun Jokowi masih memikirkan kepentingan estetika kota dan budayanya. "Tapi sudah dalam proses kalkulasi," terangnya.

Penataan Trayek dan Peremajaan Armada Bus sedang

Jokowi mengatakan, diperlukan penataan ulang trayek. Ia berencana membeli 1.000 bus sedang agar dapat dijadikan stimulan bagi perusahaan badan hukum atau koperasi untuk memperbarui bisnisnya.

"Januari 40 bus sedang, Kopaja sedang, baru. Nanti akan lewat jalur bus TransJ. Mungkin Maret tambah lagi 60 (bus). Kalau tambah 1.000 lagi ada stimulan sehingga bus-bus yang jelek ini harus ganti, harus diganti," kata Jokowi usai meninjau Terminal Senen, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2013).

Jokowi juga memaparkan alasan membeli 1.000 bus sedang.

"Kenapa harus kita beli 1.000 bus sedang ini hanya untuk mentriger agar swasta dan perusahaan bus itu mau mengganti busnya dengan yang baru. Kalau tanpa ini mereka akan sulit mengganti busnya," ucap Jokowi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (5/2/2013).

MRT dan Monorel Dimulai Februari Ini

Jokowi akhirnya memastikan proyek pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) dan Monorel akan segera dimulai. Pembangunan dua proyek transportasi massal itu akan mulai dikerjakan pada bulan ini.

"Bulan ini insya Allah dua-duanya (MRT dan Monorel) akan kita mulai," ujar Jokowi dalam sambutannya di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2017 di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (5/2/2013).

Jokowi mengungkapkan pada dasarnya pengerjaan dua proyek transportasi massal itu bisa saja sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Namun dia menegaskan tidak ingin terburu-buru yang akhirnya justru malah membebankan APBD DKI dan masyarakat.

"Saya maunya cepat-cepat saja, tapi kalau kalkulasinya tidak betul nanti memberatkan APBD dan memberikan beban kepada masyarakat," tuturnya.

Kepastian pembangunan proyek MRT sebelumnya direncanakan akan diputuskan pada Kamis (17/1) lalu, namun ditunda karena musibah banjir yang melanda Jakarta. Proyek ini diperkirakan akan memakan biaya hingga Rp 40 triliun dengan skema pembiayaan multiyears yang ditanggung bersama Pemprov DKI dan pemerintah pusat.

Soal proyek monorel, Jokowi memang telah memutuskan Jakarta Monorail sebagai pembangun tiang-tiang monorel DKI yang sempat terbengkalai lama.

Jokowi pernah mengatakan, Jakarta Monorail sudah siap membayar tiang-tiang monorel milik PT Adhi Karya Tbk yang terbengkalai senilai Rp 120 miliar. Jadi, persoalan pembangunan monorel ini tinggal menunggu aturan legalnya saja.

Juru Bicara Jakarta Monorail Bovanantoo juga pernah mengatakan, pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 7 triliun untuk pembangunan monorel di Jakarta. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan rute monorel yaitu green line (jalur hijau) dan blue line (jalur biru).

Pihak Jakarta Monorail bakal menggandeng Hadji Kalla Group untuk pembangunan monorail DKI tersebut.

Skema pembiayaan ini menurut Bovanantoo tak jauh beda dengan skema pembiayaan monorel yang lama yakni sebagian besar akan tetap dibiayai oleh perbankan. "Pendanaan dari equity dan loan, dari konsorsium dan 70% pinjaman bank," sebutnya.

Selain itu, Jakarta Monorail siap memembayar tiang-tiang monorel milik Adhi Karya yang terbengkalai senilai Rp 120 miliar setelah konsorsium baru terbentuk. "Full Jakarta Monorail yang bayar dan kita langsung bayar," tambahnya.

Halaman 6 dari 6
(nik/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads