Ini Cara Polisi Bongkar Kebohongan Pengasuh Bayi Rasya

Ini Cara Polisi Bongkar Kebohongan Pengasuh Bayi Rasya

- detikNews
Selasa, 05 Feb 2013 12:03 WIB
IA (pelaku pembunuhan Rasya)
Jakarta - Cerita perampokan di Tanah Abang yang menewaskan bayi Rasya Alfino Azmi sempat mengecohkan polisi. Namun belakangan, skenario perampokan yang dikarang si pengasuh Rasya, IA, terkuak sudah. Bagaimana cara polisi membongkarnya?

Skenario yang dibuat IA itu terkuak aparat Polsek Tanah Abang dalam waktu 1x24 jam setelah penyidik menginterogasi IA. "Kita menemukan ada beberapa kejanggalan dari keterangan-keterangannya," jelas Kaspolsek Tanah Abang AKBP Suyudi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (5/2/2013).

Suyudi mengungkapkan, skenario perampokan itu dibuat IA setelah mengetahui bayi Rasya telah meninggal. IA membekap bayi Rasya hingga lemas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah itu, dia tinggal pergi bayinya dan setelah kembali, dia mendapati bayi tersebut sudah meninggal," katanya.

Karena panik, ia akhirnya membuat skenario seolah-olah telah didatangi perampok. Ia kemudian menyumpal mulutnya dan mengikat kaki dan tangannya dengan baju-baju bayi.

"Yang melihat pertama kali kan tetangganya, dia dibantu tetangganya melepaskan ikatan itu dan mengatakan bahwa dia habis dirampok," katanya.

Dalam waktu sekejap, berita perampokan itu tersebar hingga akhirnya aparat polisi mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Sejumlah saksi, dimintai keterangan polisi saat itu. Termasuk IA.

Namun, dari hasil interogasi terhadap IA, polisi menemukan banyak kejanggalan. Di antaranya, sasaran yang tidak memungkinkan.

"Pertama perampokannya di rumah sesederhana itu," katanya.

Keterangan IA soal perampokan juga tidak dapat dibuktikan karena tidak ada barang berharga yang hilang dari rumah tersebut. "Barang-barang tidak ada yang hilang kalau memang itu perampokan," kata dia.

"Saat ditanya bagaimana perampoknya ngikat tangannya, keterangan dia berubah-ubah," katanya.

Ditambah lagi, tidak ada saksi yang mendukung yang melihat atau mencurigai ada orang lain yang masuk ke dalam rumah tersebut. Hingga akhirnya, IA mengakui bahwa perampokan itu tidak pernah ada.

"Dan dia mengakui, sebenarnya dia sendiri yang membunuh bayi itu karena kesal bayinya nangis terus dari pagi," kata Suyudi.


(mei/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads