Rapat High Level Panel diselenggarakan di Hotel Grand Royal Monrovia dari 30 Januari dan berakhir hari ini, Jumat (1/2/2013). Para anggota Panel Tingkat Tinggi ditugaskan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon untuk mengembangkan kerangka kerja untuk agenda pembangunan pasca 2015. Anggota High Level Panel ini terdiri dari 26 anggota yang terdiri dari berbagai negara dan latar belakang.
Dalam rapat yang dipimpin Presiden SBY, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, dan Perdana Menteri Inggris David Cameron ini, semua anggota panel berbagi semangat dalam menemukan kerangka yang tepat dalam pembangunan berkelanjutan untuk memerangi kemiskinan dan memungkinkan orang untuk memenuhi kebutuhan mereka, seperti pendidikan, kesehatan, dan masa depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan di Monrovia ini disepakati akan dilakukan segala upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium pada tahun 2015. Selain itu, disepakati mengenai bingkai program agenda pembangunan pasca 2015, yang mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, keterlibatan sosial dan perlindungan lingkungan. Pertumbuhan ekonomi saja tidak cukup untuk menjamin keadilan sosial, kesetaraan dan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi semua orang.
Komunitas global harus mengejar transformasi ekonomi dan sosial yang mengarah ke pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di tingkat lokal, nasional dan global. Perlindungan dan pemberdayaan masyarakat sangat penting. Ini akan membutuhkan pembangunan perdamaian dan institusi domestik yang lebih kuat - termasuk pemerintah yang efektif, akuntabel dan transparan dan damai, masyarakat yang adil dan merata yang melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia dan menghapuskan segala bentuk kekerasan.
Dalam rangka transformasi itu, disepakati tiga hal penting dalam mengupayakan program tersebut, terutama dalam pengurangan kemiskinan:
1. Pertumbuhan kelanjutan yang disertai keseimbangan. Untuk mendorong jangka panjang, pertumbuhan yang berkelanjutan dan mengurangi volatilitas, komunitas global harus mempromosikan tata pemerintahan yang baik, berinvestasi dalam lembaga-lembaga yang stabil dan akuntabel, memerangi korupsi, menjamin supremasi hukum, dan membangun ketahanan terhadap guncangan di semua negara. Kami mengakui indispensabilitas ekonomi dan keadilan sosial, pilihan individu dan peluang bagi semua. Ini termasuk pemberdayaan perempuan dan anak perempuan, investasi dalam pengembangan sumber daya anak muda dan memperluas skema perlindungan sosial, dan memastikan pembelajaran universal dan akses ke perawatan kesehatan - termasuk kesehatan seksual dan reproduksi.
2. Menciptakan kekayaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan transparan. Sangat penting untuk mengubah pola saat ini mengenai eksploitasi sumber daya alam (baik terbarukan dan tidak terbarukan), dalam rangka diversifikasi basis ekonomi dan menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini harus menguntungkan masyarakat lokal, sekaligus mempromosikan pembangunan berkelanjutan.
3. Memperluas kemitraan. Transformasi ekonomi akan memerlukan kemitraan dengan banyak pihak, bersatu demi agenda bersama. Ini harus mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk bekerja dengan sektor swasta dan masyarakat sipil untuk menyelaraskan upaya mereka di belakang pembangunan berkelanjutan. Interaksi antara negara dan kemitraan baru melalui perdagangan, investasi langsung asing dan kerjasama juga memiliki potensi besar untuk mewujudkan pengentasan kemiskinan dan kemakmuran untuk semua.
"Kami berharap dapat membahas isu-isu penting, termasuk sarana pelaksanaan, pada pertemuan keempat Panel Tingkat Tinggi di Bali, Indonesia," demikian akhir bunyi komunike bersama para anggota High Level Panel. Pertemuan di Bali yang merupakan pertemuan keempat ini akan digelar sekitar bulan Maret 2013.
(asy/asy)