"Perlu kita waspadai, efeknya ini yang sangat mengerikan. Dampak bahayanya lebih dasyat dan bahaya dibanding ekstasi atau sabu yang struktur dasarnya MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine)," kata ahli Farmasi Kimia Mufti Djusnir, di Kantor BNN, Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (31/1/2013).
"Dia mempengaruhi adrenalin yang kuat, bersifat psikoaktif, sehingga efek farmokologi yang ditimbulkan kejang yang tidak terkontrol sampai dengan mual-mual, muntah, pusing. Kalau sampai OD (over dosis) maka senyawa metilon (Methylone) dapat melakukan debar jantung dan berakibat keram jantung, dan berakibat kematian," papar Mufti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Methylone sendiri merupakan gugusan molekul dari struktur dasar molekul Cathinone. Methylone sendiri memiliki sifat adiktif bila dikonsumsi. Namun dosis yang digunakan tergantung tingkat toleransi masing-masing penyalahguna. Bila pecandu itu tidak mampu memenuhi kebutuhan candunya itu, maka dia akan merasa gelisah dan berhalusinasi.
"Jadi adiksinya itu sangat kuat," jelasnya.
(ahy/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini