Massa tergabung dalam Serikat Petani Sriwijaya, Serikat Petani Indonesia (SPS) Sumsel, Serikat Hijau Indonesia Sumsel, Persatuan Pergerakan Petani Indonesia (P3I) dan aktifis Walhi Sumsel. Dalam aksinya, mereka menutup mulut dengan plester warna hitam.
Aksi yang dimulai pukul 14.30 dari kantor Walhi Sumsel, Bukitbesar, Palembang. Massa membawa sejumlah spanduk warna hijau yang bertuliskan, "Bebaskan Rekan Kami Sekarang Juga". Di depan Mapolda Sumsel, Jalan Jenderal Sudirman Palembang, mereka berorasi bergantian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami minta lahan sengketa antara petani di Desa Betung Ogan Ilir dengan PTPN VII Cinta Manis segera diselesaikan sesuai aturan. Sebab lokasi lahan yang disengketakan tidak masuk HGU PTPN VII Cinta Manis, serta tidak ada bukti dari perusahaan tersebut yang
menunjukkan adanya proses jual-beli," kata Wakil Ketua Dewan Nasional Walhi Sumsel, DD Shineba, dalam orasinya.
Shineba menilai bentrokan antara polisi dan petani tidak akan terjadi, seandainya berbagai persoalan atau konflik lahan di Sumatera Selatan diselesaikan. "Kekerasan terjadi bukan karena adanya persoalan antara kepolisian dan petani maupun aktivis, tapi karena adanya persoalan dengan berbagai perusahaan," ujar Shineba.
Aksi ratusan petani dan aktivis lingkungan hidup ke Markas Polda (Mapolda) Sumsel, Jalan Jenderal Sudirman, Palembang, Selasa (29/01/2013) sore, berakhir bentrok. Sekitar 25 pendemo diamankan, termasuk Direktur Walhi Sumsel Anwar Sadat, yang kepalanya terluka akibat pukulan benda tumpul.
Bentrokan terjadi usai pintu pagar Mapolda Sumsel roboh. Polisi melakukan pengamanan dengan mengejar dan menangkapi para pengunjukrasa. Dari puluhan pendemo itu, tiga tercatat sebagai aktivis lingkungan hidup yakni Anwar Sadat, Dede Chaniago, dan Doni.
Demo yang dilakukan para petani dan aktivis lingkungan hidup itu sudah berlangsung sejak Senin (28/1/2013) lalu. Mereka memprotes atas penangkapan dan penganiayaan warga Desa Betung Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir pada tanggal 25 Januari 2013 lalu.
(tw/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini