"Pejabat lab (laboratorium) menemukan ada banyak zat yang ditemukan dalam hasil assessment (pengukuran). Dari grafik komatografi, grafik tersebut tidak sesuai seperti dengan biasanya. Ketika di grafik itu, keluar juga catatan obat flu, sementara grafik ini setelah dilakukan pemeriksaan dan referensi disimpulkan ada zat baru," ujar Kabag Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Senin (28/1/2013).
Menurutnya, zat baru yang ditemukan dalam penggerebekan di kediaman Raffi itu merupakan narkoba jenis kimiawi hasil pengembangan yang dilakukan para pengguna. Zat ini dinilai mudah untuk dikembangkan dan didapati bahan bakunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 23 jenis zat yang ditemukan dalam membuat sabu atau ekstasi, para ahli kita sedang mencari melakukan pemeriksaan bahan-bahan tersebut berasal dari mana," imbuhnya.
Jadi menurut Sumirat, pengedar narkoba dengan zat baru ini melakukan pengembangan jenis narkotika dengan bahan kimiawi, karena lebih mudah didapat dengan mencampurkan beberapa zat yang sudah umum.
"Zat baru ini ditemukan saat pemeriksaan urin dan ada sisa-sisa barangnya ditemukan di lokasi. Hasil menunjukkan kesamaan (hasil urin dan sisa barang bukti) tersebut, diduga merupakan jenis zat stimulan, karena hasilnya berbeda dengan jenis narkotika ekstasi ataupun ganja," ungkapnya.
Dalam keterangan sebelumnya, Sumirat menyatakan setelah BNN melakukan pemeriksaan mendalam, dua orang lagi dinyatakan positif mengonsumsi zat baru.
"Jadi tadi saya sudah berkomunikasi dengan deputi kepala laboratorium dan hasilnya dari lima orang, bertambah dua orang. Jadi yang menggunakan positif zat ada 7 orang. Dua orang lagi berinisal R dan RJ," kata Sumirat.
(iqb/fjr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini