Setelah PKS dan PDIP, Giliran PAN Menyusul Teken MoU dengan BNN

Setelah PKS dan PDIP, Giliran PAN Menyusul Teken MoU dengan BNN

- detikNews
Senin, 28 Jan 2013 04:03 WIB
Jakarta -

Kejahatan narkotika bisa menyusup siapapun tanpa pandang strata dan profesi. Beberapa pengungkapan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) barang haram tersebut mampu merasuki baik itu aparat, pilot, wartawan, artis, bahkan anggota politikus sekalipun.

Perang terhadap kejahatan narkotika untuk menuju Indonesia Bebas Narkoba 2015 terus digalakan, salah satunya dengan merangkul partai politik untuk menghindari kader dan simpatisannya terjerat lembah hitam narkotika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) contohnya, mereka melakukan kerjasama dengan BNN guna memerangi narkotika yang dikhawatirkan menjangkiti kadernya.

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto menegaskan, pihaknya telah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi kejahatan narkotika tersebut.

"15 Februari 2013 nanti baru akan kita lakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan BNN di Pekanbaru," ujar Bima saat berbincang dengan detikcom, Minggu (27/1/2013).

Kegiatan kongkret dari perjanjian tersebut adalah dengan menggelar tes urine terhadap kadernya guna mengetahui penyalahgunaan narkotika di tubuh masing-masing kader. Bima membantah bila kegiatan tersebut digelar pasca tertangkapnya anggota Komis E DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah di kediaman Raffi Ahmad, Minggu (27/1) pagi tadi.

"Justru kita mendukung peran BNN dalam pemberantasan narkotika," katanya.

Disinggung mengenai penangkapan Wanda Hamidah, dirinya menyerahkan kepada pihak penyidik proses pemeriksaan yang tengah dijalani kadernya tersebut. Penyidik BNN sendiri memiliki tengat waktu 3x24 jam guna memeriksa keterlibatan atau penyalahgunaan narkotika yang melilit penerima penghargaan sebagai Artis Peduli Hukum dan HAM dari Menkumham di bulan April 2008 itu.

Menurutnya, kerjasama dengan BNN tersebut adalah sekaligus pengetatan setiap calon legislatif yang akan bergabung di PAN.

"Sedari awal kita ingin semua caleg sangat ketat diseleksi," ujarnya.

(ahy/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads