Warga yang terlibat tawuran saling melempar batu, botol, panah, dan parang. Suasana mencekam karena warga memadamkan semua lampu rumah, sehingga keadaan menjadi gelap gulita.
Tawuran sempat terhenti karena hujan yang turun. Namun suara batu dan botol sesekali terdengar menimpa atap rumah yang terbuat dari seng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tawuran sebenarnya sudah terjadi sejak Jumat (25/1) malam, namun sempat diredam aparat Polsek Tuminting. Tapi, jelang Sabtu (26/1) dini hari sekitar pukul 01.00 WITA, tawuran kembali pecah. Dua kelompok pemuda ini kembali saling serang.
Saat itu, situasi baru berhasil diredam setelah puluhan personel Sabhara Polresta Manado yang dipimpin Kapolresta Manado Kombes Pol Amran Ampulembang bersama Kasat Sabhara Kompol David Tamamile, masuk ke lokasi tawuran untuk memisahkan dua kubu yang saling lempar.
Satu mobil patroli Polresta Manado yang mencoba membubarkan kedua kubu malah terkena lemparan botol hingga memecahkan kaca depan.
Dua orang menjadi korban terkena panah wayer. Exsel Utusan (15) dan Maikel Areros (33), tertancap panah wayer di telapak kaki dan tempurung lutut kirinya. Keduanya tercatat sebagai warga Lorong Cinderella Kelurahan Sindulang Satu, Lingkungan III, Kecamatan Tuminting.
Masih belum diketahui pasti motif hingga terjadi tawuran di dua lingkungan bertetanggaan ini.
(rmd/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini