Choel dan Konferensi Persnya di Halaman Gedung KPK

Choel dan Konferensi Persnya di Halaman Gedung KPK

- detikNews
Sabtu, 26 Jan 2013 01:29 WIB
Choel Mallarangeng di tengah kepungan wartawan (detikcom)
Jakarta - Saksi atau tersangka yang khusus menyediakan waktu untuk melayani pertanyaan wartawan di gedung KPK, sudah lazim terjadi. Namun yang sempat menyiapkan sound system dan menggelar konferensi pers baru Choel Mallarangeng yang melakukannya.

Choel keluar gedung KPK sekitar pukul 20.00 WIB. Ketika dia keluar dari pintu kaca, dia sudah disambut sang kaka Rizal Mallarangeng.

Rizal yang akrab dipanggil Celi ini selalu mewanti-wanti agar tidak ada sesi wawancara berdesak-desakan di depan pintu keluar seperti yang biasa dilakukan wartawan kepada saksi atau tersangka. Dia meminta wartawan bekumpul di depan pintu masuk KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan di depan pintu masuk KPK, memang sudah ada sedikit persiapan dari pihak Choel. Ada perangkat sound system kotak warna hitam setinggi setengah meter. Juga sudah tersambung mic ke perangkat sound system berwarna hitam itu.

Didampingi sang kakak, Choel yang terkenal dengan perusahaan konsultan politiknya, FOX Indonesia ini menyampaikan panjang lebar mengenai pemeriksaanya hari ini. Mulai dari pengakuannya soal duit dari Deddy Kusdinar sampai jumlah pertanyaan yang ditanyakan penyidik yakni 15.

Di tensi tengah sesi tanya jawab dengan wartawan yang mulai menurun, Rizal 'menantang' jurnalis untuk kembali bertanya. Dia meminta jangan ada lagi wartawan yang mengikuti dan bertanya kepada Choel setelah sesi konferensi pers tersebut.

"Silakan ada pertanyaan apa lagi. Nanti jangan ada yang bertanya lagi ya setelah ini. Kalau diikuti gitu kan tidak enak," kata Rizal di gedung KPK, Jl Rasuna Said, Jaksel, Jumat (25/1/2013).

Setelah sesi konferensi pers selama 25 menit berakhir, Choel dan Rizal beserta rombongan beranjak ke mobil. Ada beberapa orang yang sudah mendapatkan tugas untuk memunguti sound system tersebut.

Dalam keterangannya, dia mengaku pernah menerima uang Rp 2 milliar dari PT Global Daya Manunggal, perusahaan subkontraktor Hambalang dan juga dari Deddy Kusdinar, pejabat pembuat komitmen proyek itu yang kini ditetapkan sebagai tersangka.

Uang dari PT Global, itu diberikan oleh Direktur Herman Prananto. Uang sejumlah Rp 2 milliar.

"Herman dari PT Global saya kenal. Saya pernah bertemu dengan dia 2 kali. Dia datang dan memberikan Rp 2 milliar," katanya.

Choel mengaku bersalah atas penerimaan uang yang sampai sekarang masih disimpannya itu.

"Saya sudah laporkan itu (penerimaan uang dari Deddy Kusdinar) kepada KPK. Saya siap mengembalikan apabila itu diminta. Saya juga menyampaikan permintaan maaf, karena hal ini membuat orang berasumsi selama ini. Saya merasa bersalah dari hati yang terdalam," kata Choel.

Choel juga mengaku siap bertanggung jawab secara hukum. "Saya siap bertanggung jawab, saya ingin kasus ini dibersihkan dan nama kakak saya dibersihkan," kata Choel.

(fjr/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads