Bolos Sekolah, Taufik dan Ahmad 'Ngecrek' Bantuan Banjir

Bolos Sekolah, Taufik dan Ahmad 'Ngecrek' Bantuan Banjir

- detikNews
Sabtu, 19 Jan 2013 15:47 WIB
Jakarta - Di lokasi pengungsian korban banjir, keberadaan barisan peminta sumbangan menjadi pemandangan biasa. Ada anak-anak hingga ibu-ibu yang semuanya mengaku korban banjir ini mengacung-acungkan kotak untuk menampung uang sumbangan dari para pengguna jalan yang kebetulan melintas.

Seperti yang terlihat di fly over Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (19/1/2013). Dua di antara belasan orang yang berbaris di median jembatan adalah Ahmad dan Taufik, siswa kelas VII SMP 238 Duren Tiga.

"Tolong Pak, Bu. Buat bantuan korban banjir," seru mereka sambil mengacungkan kardus bekas minuman mineral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak banjir menerjang tempat tinggalnya di Rawajati pada Selasa (15/1/2013), praktis keduanya tidak masuk sekolah. Kegiatan memburu donasi di jalanan ini mereka lakoni pula ketika banjir pada 2007 silam.

"Kan rumah banjir, jadi ngga sekolah. Nggak dimarahin orang tua kok," kata Taufik.

Begitu juga dengan Nur Ahmad Azhari. Rumah Ahmad di dekat Komplek Zeni AD, Rawajati juga sempat terendam satu meter. "Sekarang sih sudah surut," kata dia yang tengah berdiri di ujung jembatan layang.

Ahmad mengaku mendapat uang lebih dari Rp 50 ribu per hari sumbangan pengguna kendaraan. Sama dengan Taufik, Ahmad mengaku diizinkan orang tua untuk meminta sumbangan. "Buat bantu emak di rumah. Temen juga banyak yang 'ngecrek'," akunya.

(fdn/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads