Di tengah banjir tersebut, dengan peralatan seadanya seorang bidan membantu proses kelahiran warganya, Ani (28). Ani melahirkan dengan menumpang di rumah tetangganya yang berada di rumah susun lantai 1. Sebab rumah Ani sendiri berada di lantai 2.
"Sebenarnya agak beresiko karena kondisinya gelap gulita," ujar seorang bidan yang juga warga Muara Baru Marlina, Ina Fadilah kepada detikcom, Jumat (18/1/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, anaknya lahir dengan selamat. Laki-laki dengan berat 3,1 kg dan panjang 47 cm," tuturnya.
Ina mengatakan, sebenarnya ia dan keluarga Ani hendak membawanya ke Puskesmas. Namun Puskesmas yang berjarak 300 meter dari tempatnya ini juga terendam banjir.
"Mau dibawa ke rumah sakit juga nggak bisa karena nggak ada tim SAR yang kemari," tuturnya.
Belum ada lokasi pengungsian kondusif yang menampung warga di kampungnya ini. Bahkan halte busway yang berada di lokasi tersebut sudah dipadati oleh pengungsi.
"Di kelurahan ada banyak orang yang mengungsi, tapi sudah sangat penuh dan belum menampung semua warga," ujarnya.
Rendaman air yang melanda kampungnya ini, kata Ina sepanjang 6 km. "Rendaman dari Tol Jembatan Tiga. Yang paling parah setelah RS Atmajaya," ucap Ina.
(rmd/rmd)