Insiden ini terjadi setelah perintah penangkapan Ashraf yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung ditolak oleh badan anti korupsi setempat, Badan Akuntabilitas Nasional (NAB). Pihak NAB beralasan, tidak ada bukti kuat untuk menahan Ashraf.
Penyelidik bernama Kamran Faisal ini ditemukan tak bernyawa di dalam hostel milik pemerintah di Islamabad. Faisal tinggal bersama koleganya dari NAB di hostel tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia merupakan seorang penyelidik, dia menyelidiki kasus perdana menteri. Kami akan segera memberikan informasi lebih lanjut," imbuhnya.
Tewasnya Faisal ini dibenarkan oleh Kepala Kepolisian Islamabad Bani Amin. Belum diketahui pasti apakah kasus ini merupakan kasus pidana atau murni bunuh diri. Kepolisian masih menyelidiki kasus ini secara mendalam.
"Kami mencoba melakukan penyelidikan dari sudut pandang yang berbeda. Kami akan menyampaikannya setelah autopsi selesai dilakukan," terang Amin.
Atas penolakan NAB dalam melaksanakan perintah penangkapan PM Ashraf tersebut, Mahkamah Agung meminta alasan yang kuat dari pihak NAB. Namun NAB bersikeras bahwa penyelidikan dalam kasus ini tidak ditopang bukti-bukti cukup sebagai dasar penangkapan. Hakim agung Sheikh Azmat Saeed pun menuding NAB bertindak lebih sebagai penasehat hukum daripada jaksa penuntut pemerintah.
Dalam kasus ini, Perdana Menteri Ahsraf dituduh menerima suap dari sejumlah perusahaan energi swasta ketika dirinya menjabat sebagai Menteri Energi dan Pengairan pada tahun 2010 lalu.
(nvc/nrl)