Tugiyati menceritakan awalnya tidak menyangka jika banjir yang melanda Jakarta tahun ini akan dahsyat seperti tahun 2007. Perempuan yang bekerja sebagai penjaga toko di Pasar Jatinegara ini menduga banjir tidak akan separah sekarang.
"Waktu Selasa (15/1) malam ketinggian air masuk 50 cm (di lantai bawah). Tapi karena sudah malam, jadi saya berpikir besok pagi saja untuk mengungsi. Eh, ternyata Rabu (16/1) pagi, air sudah 2 meter," tutur Tugiyati di Posko BNPB, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tugiyati mengatakan terjebak hingga 2 hari karena tidak satupun warga atau petugas yang mengevakuasinya.
"Waktu itu ada pihak RW yang bilang mau evakuasi. Tapi ternyata tidak ada kabar. Baru sore ini keluar," tuturnya.
Selama terjebak di lantai dua di kamarnya, Tugiyati mengaku hanya mengkonsumi nasi dan mie. Tugiyati beruntung, keberadaannya diketahui seorang warga. Warga lalu melaporkan hal tersebut ke tim SAR.
Sekitar pukul 17.00 WIB, Tugiyati akirnya berhasil dievakuasi tim SAR.
"Saya gemeteran waktu digendong (dievakuasi)," ucap perempuan yang mengenakan daster pink dan berjilbab biru ini saat dievakuasi.
Saat ini, Tugiyati beristirahat di Posko BNPB. Sementara ketinggian banjir di kawasan ini, hingga sore ini mencapai hampir 3 meter.
(rmd/nwk)