Sulitnya Mengevakuasi Korban Banjir di Kampung Pulo

Jakarta - Masih banyak warga Kampung Pulo, Jaktim, yang hingga hari ke-3 banji ini terjebak di tempat tinggalnya yang berada di bantaran Kali Ciliwung tersebut. Arus yang deras bukan hambatan utama, melainkan penolakan warga untuk dievakuasi.

Detikcom berkesempatan ikut langsung proses langsung evakuasi di Kelurahan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (17/1/2013). Dipandu rombongan Kopassus, detikcom mencoba mengevakuasi warga RT 12/RW 2 keluarahan Kampung Pulo.

Untuk menuju lokasi tersebut, tim evakuasi harus melewati arus deras. Tim evakuasi harus melawan arus deras, ranting pohon dan sampah kayu merupakan musuh utama dari perahu karet. Tak jarang, tim evakuasi harus menunduk dan tersabet ranting pohon karena sulitnya menjinakkan arus.

Semakin tingginya air banjir, membuat tim evakuasi harus ekstra kerja. Pasalnya, warga yang tadinya membandel dengan bertahan di lantai 2 rumahnya, akhirnya meminta dijemput tim evakuasi. Alhasil, tim evakuasi kebanjiran order jemput.

Prajurit Satu Amet dari batalyon Kopassus, yang bertugas mengendarai perahu karet, mengatakan air yang menggenangi Kampung Pulo tingginya mencapai 7 meter. Meski berbahaya, Amet beserta pasukan lainnya tetap setia menolong warga.

Terkadang Amet mengeluhkan sikap warga yang bandel. "Pernah kita sudah capek-capek eh dia nya tidak mau kita evakuasi. Tapi kita punya cara sendiri untuk membujuk mereka. Kalau dibilang sulit, ya termasuk sulit," ucap Amet.

(rvk/lh)