Pasca erupsi 2010, di kawasan puncak Merapi diperkirakan masih ada sekitar 70 juta meter kubik material. Potensi kemungkinan terjadinya banjir lahar di sungai-sungai yang berhulu di Merapi sangatlah besar.
"Sampai saat ini belum ada indikasi peningkatan aktivitas, normal," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo seusai acara Sosialisasi Siaga Bencana Cuaca Ekstrim di Kodim 0732 Sleman, Kamis (17/1/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasca erupsi eksplosif, sekarang tidak banyak terjadi guguran lava. Yang terjadi sekarang adalah hembusan asap sulfatara yang dipicu oleh hidro thermal," katanya.
Meski alat peringatan dini sudah terpasang, Subandriyo meminta warga yang tinggal di jalur aliran lahar waspada. "Selain pelatihan, kita terus mengintensifkan penggunaan berbagai alat peringatan dini," katanya.
(bgs/try)