"Untuk intensitas curah hujan harian paling tidak kita prediksikan 2-3 hari dengan hujan merata denga intensitas sedang sampai lebat untuk wilayah Jabodetabek," jelas Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mulyono Rahardi Prabowo.
Hal itu disampaikan Mulyono usai rapat koordinasi dengan Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk air pasang, imbuhnya, secara siklus pada pertengahan tengah bulan potensi akan naik. Air pasang membuat banjir akan lambat surut.
"Pada tanggal pertengahan bulan atau akhir bulan perlu diantisipasi, karena pada saat ini paling tidak pertengahan bulan kecenderungan untuk agak lambat air menurun akan jadi hambatan," jelas Mulyono.
Pernyataan Mulyono diperkuat oleh Kepala Bidang Cuaca Ekstrem BMKG Hariyadi dalam penjelasan kepada detikcom, Kamis (17/1/2013).
"Kita memprediksi akhir pekan ini hujan masih akan terjadi di Jabodetabek, peningkatan curah hujan ke arah sebagian besar pulau Jawa. Peningkatan curah hujan meningkat akhir pekan, 3 hari ke depan," kata Hariyadi.
Hariyadi mengatakan hujan lebat di pagi hari berpotensi terjadi 3 hari ke depan karena ada fenomena monsoon.
Monsoon adalah suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara periodik pada suatu periode (minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain polanya akan berlawanan. Di Indonesia dikenal dengan 2 istilah monsoon, yaitu monsoon Asia dan monsoon Australia.
Puncak musim hujan, berpeluang terjadi pada pertengahan Januari 2013 ini hingga pertengahan Februari 2013.
"Artinya, hujan-hujan lebat berpeluang terjadi antara satu bulan itu. Tapi belum bisa diprediksi kapan. Jakarta pernah hujan 300 mm tahun 2007 dan pernah hujan di atas 200 mm pada tahun 2002," imbuh Hariyadi.
Sementara hari ini curah hujan tertinggi adalah 125 mm yang terjadi di wilayah Kedoya, Jakarta Barat.
(nwk/nrl)