Tahun 2013 Djokir Fokus Bangun Drainase Cegah Banjir

Tahun 2013 Djokir Fokus Bangun Drainase Cegah Banjir

- detikNews
Kamis, 17 Jan 2013 14:11 WIB
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto (Djokir) akan fokus menggarap proyek drainase di tahun 2013 sebagai upaya menanggulangi banjir. Banjir Kanal Barat juga akan diperbaiki lagi.

"Ini tahun 2013 yg akan kita kerjakan Cengkareng pelat W, terus Sunter Hilir, trus drainase Cideng-Thamrin, kemudian drainase Tanjungan, drainase Angke kemudian Banjir Kanal Barat kita perbaiki lagi, terus Sunter pelat W," ujar
Djokir dalam jumpa pers usai rapat banjir dengan Gubernur DKI Jokowi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/1/2013).

Menurut Djokir, pembiayaan pekerjaan drainase berasal dari pinjaman Bank Dunia. DKI juga ikut membiayai pekerjaan drainase.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya pembangunan drainase Sentiong Sunter, kemudian Ciliwung Gunung Sahari, Waduk Melati itu diperbaiki, waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan itu semua DKI. Terus drainase Grogol Sekretaris kemudian drainase Cideng,
Wagen, Kali Besar, Krukut kemudian itu semua tugasnya DKI," beber Djokir.

Jumlah dana yang ditanggung Kementerian PU yakni Rp 500 miliar. Sedangkan dana yang ditanggung DKI yakni Rp 800 miliar.

"Jadi kurang lebih Rp 1,3 triliun atau Rp 1,4 triliun-lah ya dibagi dua 60 persen di DKI, 40 persen di pusat," katanya.

Djokir berharap pekerjaan drainase DKI bisa segera dilakukan pada Maret-April 2013 mendatang. Menurutnya, sekitar 1-2 tahun pekerjaan itu akan selesai.

Sementara itu, normalisasi Kali Pesanggrahan harus membebaskan tanah warga. Hal itu merupakan tugas DKI.

Djokir menuturkan, Jokowi sudah menyiapkan Rp 400 miliar untuk pembebasan lahan untuk normalisasi Kali Pesanggrahan tersebut. "Jangan sampai terkendala
nanti sudah dikerjakan tiba-tiba berhenti kan sayang juga," tutur Djokir.

Dalam kesempatan itu, Djokir mengatakan, normalisasi Kali Ciliwung belum bisa dilakukan. Sebab masih banyak warga yang tinggal di sekitar Kali Ciliwung.

"Lagi-lagi kita desainnya sudah punya rencananya tapi kami tidak bisa melaksanakan itu. Karena masih banyak orang yang tinggal di bantaran kali yang harus dipindah. Lagi-lagi lahan lagi. Kalau diusir kan tidak manusiawi," demikian Djokir.

(nik/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads