Sejumlah forum seperti Forum Pondok Pesantren Sumsel (FPPS), Forum Umat Islam (FUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), LSM dan mahasiswa berkumpul di ruang Bina Praja Provinsi Sumsel, Jalan Kapten A. Rivai Palembang, Rabu (16/1/2013).
Ketua FKUB KH Thohlon Abdul Rauf, mengatakan, batubara memang harus dikelola sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Tetapi dalam mengelolanya harus patuh aturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang sama dikatakan Umar Said dari FUI yang meminta para sopir menghentikan aksinya. Dia mengharapkan kepolisian turun tangan untuk membubarkan unjuk rasa tersebut karena dinilai sudah meresahkan warga.
Sampai sore ini, ratusan truk pengakut batubara masih mengepung kantor Gubernur Sumsel. Kendaraan ini terparkir di Jalan Kapten A Rivai, Jalan Ade Irma Nasution dan Jalan Kapten P Tendean. Truk-truk ini juga berada di halaman DPRD Sumsel di Jalan POM IX Palembang.
Selama dua hari ini, ada 450 polisi yang mengamankan aksi para sopir tersebut. "Mereka terdiri dari gabungan dari Brimob, Polresta Palembang, dan Polda Sumsel," kata Kasat Reskim Polresta Palembang, Kompol Djoko Julianto.
(tw/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini