Daming Harus Mundur dari Seleksi Calon Hakim Agung

Daming Harus Mundur dari Seleksi Calon Hakim Agung

- detikNews
Rabu, 16 Jan 2013 00:01 WIB
Jakarta - Gurauan Daming Sunusi, salah seorang calon hakim agung, bahwa 'pemerkosa dan yang diperkosa sama-sama menikmati' mendapat cercaan banyak pihak. Daming tidak cukup hanya minta maaf, tapi harus mundur dari kapasitasnya sebagai calon hakim agung. Daming sudah tidak layak menjadi penegak hukum dan keadilan.

"Sebagai organisasi yang fokus pada gerakan ramah perempuan dan anak, kami menilai statement calon hakim agung tersebut Β merefleksikan hakim tersebut tidak sensitif terhadap persoalan besar perempuan dan anak sebagai korban utama perkosaan. Bagaimana keadilan akan digantungkan tegaknya pada mereka yang menganggap remeh persoalan ini. Sama sekali tidak ada empati maupun nurani menyatakan hal tersebut meski berargumen gurauan," kata Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Norma Sari dalam rilisnya yang diterima detikcom, Selasa (15/1/2013).

Norma meminta Daming segera mundur dari proses seleksi calon hakim agung, selain meminta maaf. "Mestinya yang bersangkutan minta maaf ke publik dan mundur dari proses seleksi. Keadilan tidak akan tegak di hadapan mereka yang menafikan nurani, meninggalkan empati dalam perspektif korban dan meremehkan persoalan yang jelas-jelas mengakibatkan berlipat penderitaan," tegas Norma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Fida Afif juga mengecam Daming. "Tidak layak seorang calon hakim agung mengularkan pernyataan yang justru tidak melindungi atau berpihak pada posisi korban pemerkosaan," kata Fida dalam rilisnya.

IPM meminta Daming mencabut pernyataan bahwa 'pemerkosa dan korban pemerkosaan sama-sama menikmati' dan meminta maaf kepada rakyat, terutama kepada para korban pemerkosaan. "Jelas kalau calon hakim agung dalam hal ini Daming tidak berpihak kepada korban pemerkosaan. Sudah banyak kekerasan di negeri ini baik secara fisik maupun psikologis, verbal maupun non verbal yang memang seharusnya calon seorang hakim agung mampu untuk menjadi hakim yang baik yang berpihak pada korban," kata Fida.

(asy/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads