Pemprov Sumut Pertahankan SMKN Bertaraf Internasional

Pemprov Sumut Pertahankan SMKN Bertaraf Internasional

- detikNews
Senin, 14 Jan 2013 22:39 WIB
Medan - Meski Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dihapuskan Mahkamah Konstitusi (MK), namun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tetap melanjutkan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Bertaraf Internasional. Alasannya, banyak desakan orangtua, guru dan siswa yang berharap sekolah satu-satunya di Indonesia yang dibiayai APBD ini tetap ada.

Penegasan tentang mempertahankankan SMKN BI itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho saat melakukan pemantauan kegiatan belajar mengajar di gedung sekolah tersebut, Jl Karya Dalam, Medan, Senin (13/1/2013).

"Sekolah dan konsepnya tetap, hanya namanya nanti bukan lagi sekolah bertaraf internasional," kata Gatot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertimbangan untuk tetap melanjutkan sekolah bertaraf internasional itu, kata Gatot, semata-mata agar kualitas pendidikan bisa terjaga dan prestasi para siswa tetap diperhitungkan. Lagi pula, sekolah yang baru dua tahun berdiri itu punya konsep modern.

Dia mengatakan, SMKN BI mengumpulkan siswa-siswa terbaik di Sumatera Utara lewat proses seleksi ketat. Pemprov Sumut lewat sekolah ini mengutamakan anak-anak cerdas dari kalangan ekonomi kurang mampu. Setelah lolos seleksi, mereka akan menjalani proses belajar mengajar dengan sistem asrama dan semua biaya ditanggung pemerintah.

Gatot menjelaskan, SMKN BI dikelola pemrov Sumut dengan mekanisme rekrutannya banyak melalui sistem online dan siswanya dari kabupeten kota se-Sumut dan tidak tidak melalui NEM akan tetapi mekanisme ujian tes. Sistem rekrutmen di SMKN BI ini berbeda dengan sistem di sekolah RSBI.

Di SMKN BI semua gratis, dengan sistem seleksi terbuka serta diutamakan untuk anak dari masyarakat ekonomi lemah yang berprestasi. Tidak ada ketimpangan seperti yang banyak dikeluhkan dalam praktik RSBI.

"Selanjutnya saya akan konsolidasi dengan teman-teman di DPRD Sumut. Kita juga akan sampaikan ide ini kepada Kementerian Pendidikan Kebudayann terkait persoalan nama. Namun sekolah ini akan tetap kita lanjutkan," ujar Gatot.

Sementara Kepala Sekolah SMKN BI Drs Muhammad Rais menyatakan, siswa yang belajar di sekolah tersebut semuanya mendapat fasilitas gratis. Mulai dari uang sekolah, dapat baju enam pasang selama satu tahun, uang asrama, makan tiga kali sehari, sepatu dua pasang, tas dan buku.

Sekolah tersebut memiliki 69 tenaga pengajar dan 114 murid dari berbagai daerah di Sumut. Untuk masuk ke SMKN SI ini peserta didik harus melewati beberapa syarat salah satunya, harus menunjukan surat pernyataan lurah/kepala desa bahwa calon peserta didik dari keluarga perekonomian lemah, sertifikat kompetensi akademik dan nonakademik, sertifikat bahasa Inggris, sehat jarmani dan rohani, rata-rata UN 7.50 dibuktikan SKHUN, serta nilai Bahasa Inggris minimal 8.00.

(rul/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads