Menurut aktivis oposisi seperti diberitakan kantor berita Reuters, Senin (14/1/2013), para korban tewas berasal dari dua keluarga dan termasuk beberapa wanita dan anak-anak. Dalam rekaman video terlihat jasad seorang anak laki-laki ditarik dari bawah beton yang ambruk. Punggungnya dipenuhi debu dan bagian depan tubuhnya bersimbah darah.
Kelompok pengawas HAM di Suriah, Syrian Observatory for Human Rights menyatakan, pihaknya memiliki nama-nama enam anak yang tewas dalam serangan udara di kota Moadamiyeh tersebut. Mereka tewas ketika sebuah bangunan hancur digempur dari udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan udara dan artileri tersebut merupakan serangan yang paling ganas sejak para pemberontak menguasai sebuah pangkalan helikopter dan pangkalan militer dekat Damaskus, dua bulan lalu. Militer Suriah menggunakan serangan udara dan artileri untuk menggempur para pemberontak yang berada di sepanjang wilayah Suriah timur dan selatan di sekitar Damaskus.
Konflik yang terjadi di Suriah telah berlangsung selama hampir 2 tahun. Menurut PBB, lebih dari 60 ribu orang telah tewas selama pergolakan yang dimulai pada Maret 2011 tersebut.
(ita/nrl)