Dalam paparannya, Chairul yang mengenakan batik cokelat lengan panjang menyinggung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat cepat. Hadir dalam acara ini seratusan pengurus GP Ansor dari seluruh Indonesia, dipimpin Ketum GP Ansor, Nusron Wahid.
"Lebih dari separuh ekonomi dunia akan dikuasai Asia pada tahun 2050. Saya percaya ekonomi dunia akan dikuasai dunia lebih cepat dari tahun 2050, bisa 2045, 2040, bahkan tahun 2035," kata Chairul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Chairul, hanya ada 3 kekuatan ekonomi yang akan menguasai Asia. Yang pertama adalah Asia Timur, di mana China sebagai pusatnya. China menjadi core karena jumlah penduduknya besar, pasarnya juga besar.
"Yang kedua adalah Asia Selatan dengan India sebagai core, dan Asia Tenggara dengan Indonesia sebagai core. Hari ini lebih dari 40 persen ekonomi Asia Tenggara dikuasai Indonesia. Maka diramalkan Indonesia akan menguasai 50 persen dan tidak lama 60 persen ekonomi di Asia Tenggara," kata Chairul.
"Anda mesti bersyukur lahir di Indonesia pada saat ini, di mana Indonesia memasuki golden era of economy. Kita saksi sejarah dan akan menjadi saksi Indonesia yang akan menjadi pemain penting ekonomi dunia. Saya waktu kecil tak pernah bermimpi Indonesia begini, sekarang di usia 50 tahun, saya bangga bisa melihat masa depan Indonesia yang baik begini," kata Chairul disambut tepuk tangan seratusan pengurus GP Ansor se-Indonesia yang hadir. Mereka semua mengenakan peci dan kemeja hijau seragan pengurus GP Ansor.
Chairul pun memberi semangat kepada pemuda GP Ansor untuk bekerja keras untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Dia pun membeberkan sejumlah kendala yang bisa menghambat pembangunan di Indonesia.
"Kita bisa begini karena kualitas sumber daya manusia kita. Nah ini PR terberat untuk Ansor dan NU bagaimana kita mempersiapkan untuk masa depan yang lebih baik," kata Chairul.
"Hambatan pertama adalah korupsi, tapi trennya membaik. Yang kedua adalah birokrasi trennya memburuk, dan yang ketiga adalah infrastruktur yang trennya membaik. Permasalahan birokrasi dianggap masalah serius. Reformasi birokrasi kita masih sebatas peningkatan gaji, belum peningkatan pelayanan," kata Chaerul.
Chaerul juga menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang melejit tak dinikmati semua kalangan hingga rakyat bawah. Pemerataan ini harus diutamakan agar pertumbuhan ekonomi yang melejit juga mensejahterakan hingga rakyat miskin.
(van/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini