Dalam hasil pengukuran polusi pada Sabtu (12/1), tingkat polusi meroket melewati titik bahaya sebagaimana digariskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Udara terasa seperti debu arang dan asap kendaraan, dua unsur yang merupakan sumber utama polusi, tulis wartawan BBC setempat Damian Grammaticas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buruknya kondisi lingkungan adalah akibatnya pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat di Cina.
Berbahaya
Menurut acuan WHO angka rata-rata konsentrasi partikel polusi terkecil, yang secara ilmiah disebut PM2.5, tidak boleh melebihi ambang 25 mikrogram per kubik meter agar udara tetap dapat dinyatakan aman untuk manusia.Udara sudah dinyatakan berbahaya dihirup bila angkanya melebihi 100 mikrogram. Kalau angka tersebut mencapai 300, semua kanak-kanak dan lansia diwajibkan berdiam di dalam rumah.
Sementara dalam pengukuran pada Sabtu lalu, level polusi sudah diatas 400. Adapun pengukuran dari alat pengukur polusi yang dipasang di komplek gedung Kedutaan Besar AS setempat, menunjukkan angka 800.
Sekali terhidrup, partikel super kecil itu dapat mengakibatkan infeksi saluran nafas ditambah meningkatkan risiko kematian akibat kanker paru dan serangan jantung.
Tahun lalu pemerintah setempat sempat melarang Kedutaan AS menyebar data hasil pemantauan alat polusi itu. Namun Kedutaan menolak dengan alasan alat itu dipasang untuk dimanfaatkan warga Kedutaan sendiri bukan untuk kepentingan seisi kota.
(bbc/bbc)











































