"Tanggal 28 Januari insya Allah bisa disahkan, kalau 28 Januari belum jadi nanti repot. Ada isu siapa yang merubah dan sebagainya, ini sangat sensitf masalah anggaran, jadi sebetulnya kondisinya seperti itu," kata wakil ketua DPRD DKI, Hendra Sayogo kepada detikcom, Sabtu (5/1/2013).
"Kita sudah kasih tahu eksekutif agar cepat susun program-program ini, pembahasan komisi sudah selesai nanti masuk banggar. Jadwal lama tanggal 15-18 Januari pembahasan selesai, di tingkat banggar diserahkan ke eksekutif. Nah, eksekutif menyusun mata anggaran dan detail untuk disesuaikan dari rancangan anggaran jadi anggaran ABPD DKI 2013," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini baru selesai satu bulan bahas KUA-PPAS, berarti sudah setuju. Secara prinsip sudah nggak ada masalah. Prinsipnya dulu yang penting, ini sesuatu yang baru dan itu semua programnya bagus tapi sama-sama kita cari payung hukumnya," ungkapnya.
"Kalau RPJMD sudah diketok, 5 tahun tinggal ikutin itu. Dasarnya ya KUA-PPAS seperti program Kartu Jakarta Pintar (KHP), kalau dulu diserahkan lewat sekolah dananya, sekarang tinggal ngurus-ngurus dapat kartu Jakarta pintar. Intinya semua program bagus langsung ke yang menerima," ucapnya.
Ia menuturkan, soal keterlambatan pengesahan APBD DKI 2013 sesunguhnya hanya terkait dengan masa transisi kepemimpinan, karena kalau beracuan pada agar segera pengesahan APBD DKI 2013, maka bisa jadi program-program Foke dalam KUA-PPAS yang akan disahkan.
"Kemarin itu dilihat positifnya dulu aja, saya dan teman-teman di DPRD mendukung penuh karena kita juga perlu dukungan rakyat sebagi legislatif, hanya perlu cari payung hukum untuk setiap pengajuan program," ucap Hendra.
"Sekarang sudah selesai pembahasan detil anggaran masih ada dikit-dikit aja yang belum tapi secara prinsip jiwanya sudah selesai. Bahkan ada segi positifnya, ternyata penerimaan kita tahun 2012 itu dari pendapatan pajak dan retribusi ada pendapatan lebih 2 triliun," lanjutnya.
(bal/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini