Tak Ada Reshuffle, PKS: Menteri Harus Buktikan Tak Jadi Sapi Perah

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menegaskan tak ada reshuffle kabinet di awal tahun 2013 ini. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendorong para menteri mengikuti perintah SBY untuk bekerja lebih giat lagi dan membuktikan bahwa menteri dari parpol pun tetap profesional dan tidak menjadi sapi perah untuk memperkaya diri maupun parpol menghadapi Pemilu 2014.

"Saya kira yang ditunggu-tunggu sudah disampaikan. Yang ditunggu kepastian ada reshuffle atau tidak, karena para menteri kerjaannya menjadi tidak fokus. Maka para menteri harus membalas dengan kinerja yang lebih bagus," kata Ketua FPKS DPR, Hidayat Nurwahid, kepada detikcom, Jumat (4/1/2013).

Hidayat menuturkan, para menteri juga harus menjawab kepercayaan SBY. Terutama para menteri dari parpol harus membuktikan kinerjanya memasuki tahun 2013 sebagai tahun politik.

Sejumlah kalangan menilai di tahun politik tingkat korupsi akan meningkat. Namun, menurut Hidayat, menjadi tantangan para menteri untuk membuktikan tidak menjadi sapi perah atau mengumpulkan pundi-pundi untuk pemilu 2014.

"Di 2013 ini mereka harus membuktikan bahwa apa yang diramalkan banyak orang tidak benar, untuk membuktikan menteri parpol profesional dan berpihak kepada rakyat dan bukan menjadi sapi perahan untuk pundi-pundi 2014," tandasnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) menepis isu simpang siur soal reshuffle kabinet seiring dengan penunjukan Menpora pengganti Andi Mallarangeng. SBY menegaskan tak ada reshuffle kabinet di awal tahun 2013.

"Soal isu reshuffle, tidak ada rencana reshuffle. Ini supaya ada kepastian. Saya tidak menjamin sampai 2014, yang jelas sampai pada titik sekarang tidak ada reshuffle," tegas SBY yang berkemeja safari abu-abu.

Hal ini disampaikan SBY dalam konferensi pers di sela-sela kunjungan rahasia dan mendadak di dermaga nelayan di kampung Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Jumat (4/1/2013).

SBY mendorong semua menteri bekerja semaksimal mungkin. "Harapan saya semua bekerja dengan penuh," harap SBY.

(van/nrl)