Alami Penggumpalan Darah, Hillary Clinton Kembali Dirawat di Rumah Sakit

Alami Penggumpalan Darah, Hillary Clinton Kembali Dirawat di Rumah Sakit

- detikNews
Senin, 31 Des 2012 09:20 WIB
Hillary Clinton (Reuters)
New York - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton kembali dirawat di rumah sakit. Istri mantan presiden AS Bill Clinton ini mengalami penggumpalan darah pasca insiden pingsan yang dialaminya beberapa pekan lalu.

Awal bulan ini, Hillary terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat sakit virus perut yang dideritanya. Wanita berusia 65 tahun ini bahkan sempat pingsan dan mengalami gegar otak.

Pihak Kementerian Luar Negeri AS sebelumnya menyatakan, bahwa Hillary dalam masa pemulihan dan akan kembali bekerja pada Senin (31/12) ini. Namun ternyata Hillary harus dirawat lebih lanjut di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam pemeriksaan lebih lanjut, dokter yang menangani Menlu Clinton menemukan adanya penggumpalan darah, yang dipicu oleh gegar otak yang dialaminya beberapa minggu lalu," ujar ajudan senior Kementerian Luar Negeri AS, Philippe Reines seperti dilansir AFP, Senin (31/12/2012).

"Kini beliau dirawat dengan anti-coagulant dan dirawat di Rumah Sakit Presbytarian New York jadi mereka bisa mengawasi perawatan medisnya selama 48 jam ke depan. Para dokter akan terus memantau kondisinya, termasuk persoalan lain terkait dengan gegar otak yang sempat dialaminya. Mereka akan menentukan apakah perlu dilakukan langkah-langkah selanjutnya," imbuhnya.

Namun sayangnya, Reines enggan menjelaskan lebih lanjut soal kondisi kesehatan Hillary saat ini. Sejak 7 Desember lalu, sepulang dari kunjungan ke luar negeri Hillary memilih bekerja dari rumah karena kondisi kesehatannya.

Hillary selama empat tahun menjadi diplomat nomor satu di AS telah melakukan perjalanan sejauh nyaris 1 juta mil mengunjungi 112 negara. Sebelum jatuh pingsan, Hillary yang terserang virus perut sekembalinya dari tur lima hari di Eropa, juga telah membatalkan lawatannya ke Afrika Utara. Hillary dinobatkan sebagai salah satu wanita terkuat dan berpengaruh di dunia menurut sejumlah media massa.

Diketahui bahwa Hillary berencana lengser dari jabatannya pada awal tahun 2013. Presiden Barack Obama pun disebut-sebut telah menunjuk Senator John Kerry sebagai pengganti Hillary.

(nvc/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads