Kapolres Tangerang Kabupaten Kombes Pol Bambang P Agodo menyebut sejumlah lokasi rawan kejahatan konvensional seperti pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) antara lain Serpong, Pondok Aren dan Cikupa.
"Ini harus mendapat perhatian yang lebih dari jajaran Binmas, Samapta dan Reskrim agar pada tahun 2013 angkanya dapat ditekan lagi," kata Bambang di Jakarta, Minggu (30/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami intens melakukan langkah-langkah pre-emtif, preventif dan represif untuk menekan ketiga kasus menonjol tersebut, dan kami juga berterimakasih pada masyarakat yang sudah peduli untuk menjaga lingkungannya sehingga dapat menekan kejahatan tersebut" jelas Bambang.
Berdasarkan analisis crime clock, terjadi 1 kali kejahatan dalam 42 menit 1 detik di wilayah hukum Polresta Tangerang.
Pngungkapan kasus narkoba, tercatat 165 kasus yang sudah ditangani oleh Satuan Narkoba dan jajaran Polsek pada tahun 2012. Jumlah tersangka yang ditangkap dalam kasus tersebut mencapai 191 orang dengan barang bukti sebanyak 53,8kg ganja, 5gr heroin, dan 500 butir pil "double H".
Sementara dalam bidang pelayanan penegakan hukum, terjadi penurunan jumlah laporan polisi dari 5.568 kasus (2011) menjadi 5.102 pada 2012 ini. Sebaliknya, penyelesaian perkara pada 2012 meningkat dari 1.686 menjadi 3.296.
Sementara itu, kasus pembunuhan pada tahun 2012 meningkat 2 kasus dari 7 kasus pada 2011 menjadi 9 kasus pada 2012. Beberapa di antaranya sudah dapat diungkap oleh jajaran Reskrim, salah satunya adalah pengungkapan pembunuhan mahasiswi UIN dimana salah satu terdakwanya dituntut hukuman mati di Pengadilan Negeri Tangerang.
Beberapa kasus pembunuhan yang belakangan ini terjadi di Balaraja, Rajeg dan Serpong, belum terungkap dan menjadi PR (pekerjaan rumah) Polres Tangerang.
"Bagaimanapun juga itu adalah tugas kami, dan kami akan maksimalkan kinerjanya untuk menangkap para pelakunya," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Kompol Shinto Silitonga.
Dalam bidang lalu lintas, terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas, dari 805 kasus (2011) menjadi 713 kasus (2012). Dari 713 kasus kecelakaan itu, 118 korban tewas, 682 luka berat, dan 282 orang luka ringan.
Dalam pelayanan unjuk rasa, pada tahun 2012 tercatat 214 kali unjuk rasa dari komunitas buruh, 9 kali unjuk rasa LSM, 6 kali unjuk rasa mahasiwa, dan 34 kali unjuk rasa dari warga.
Selanjutnya, penindakan kepada anggota telah juga dilakukan secara tegas oleh Polresta Tangerang. 1 orang anggota diberhentikan dengan tidak hormat karena kasus narkoba, 3 anggota sedang diproses pidana, 25 anggota terkena sidang disiplin dan 2 anggota disidang komisi Kode Etik Polri.
"Pada prinsipnya, kami tidak mentolerir pelanggaran yang dilakukan oleh anggota, kami tindak tegas agar tidak menular kepada anggota yang lainnya," kata Bambang.
Selanjutnya, Bambang menyampaikan rencana program kerja tahun 2013 dalam bidang Binmas, yaitu Polisi Siswa dan Optimalisasi Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility). Pelaksanaan Polisi Siswa kami lakukan bersama Dinas Pendidikan dan kami akan menggandeng perusahaan-perusahaan di wilayah Tangerang untuk perduli dengan pendidikan melalui CSR-nya. Kita berharap program ini dapat berjalan dengan baik pada tahun 2013.
Menjelang pergantian tahun, Bambang menghimbau agar masyarakat dapat melakukan aktivitasnya dengan tertib, menghindari diri dari pengaruh minuman keras apalagi melakukan kejahatan. Kami optimalkan perkuatan kami di jalan-jalan raya, titik-titik berkumpulnya masyarakat, dan event-event ceremonial Tahun Baru untuk menjaga aktivitas masyarakat menyambut tahun 2013.
(mei/trq)