“Sementara warga luka sudah dievakuasi ke RSU kota Masohi untuk menjalani perawatan,” ungkap Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hasanuddin Mukadar, kepada detikcom, via selular, Minggu Pagi (30/12/2012).
Mukadar menyampaikan ada lima warga tewas akibat perang antar kampung ini, namun belum diketahui identitasnya. Sementara warga luka akibat sabetan benda tajam berjumlah 4 orang. Mereka adalah Rivan Loasamba, Imran Kunio, M Nurlessy dan Pius Sainyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tertembaknya kelima warga ini karena berusaha melakukan penyerangan ke desa Hualoy dan dihadang aparat keamanan,” ujarnnya.
Mukadar mengatakan, personel Brimob telah dikerahkan untuk mengamankan TKP. "Kami sudah mengendalikan TKP, dan personel aparat terus ditambah untuk menjaga kemungkinan terburuk,” ujar Mukadar.
Hingga berita ini naik, belum ada kepastian motif dari bentrok antarkampung tersebut. Menurut sumber di Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, pemicu bentrok ini ada dua versi, pertama ada pemuda Desa Hualoy yang dianiaya di desa Kamariang dan pelemparan sekolah dasar mengakibatkan pecah kaca di Desa Hualoy saat iring-iringan warga Desa Sepa usai pelantikan raja di desa Kamariang.
Kemudian, iring-iringan itu dihadang warga Desa Hualoy. Mendengar saudaranya dihadang, warga Desa Kamarian, langsung bereaksi. Penyerangan dilakukan ke Desa Hualoy. Namun dihentikan aparat dengan rentetan tembakan.
Dihubungi di tempat terpisah, Kapolres Seram Bagian Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Supeno, mengatakan masih mendalami motif bentrokan.
“Sementara kami masih lakukan penyelidikan dan pendalaman kasus. Saya belum bisa memastikan motifnya apa, nanti usai penyelidikan baru bisa kami beberkan,” tegas Supeno.
(han/slm)