Analisis 2014, Kelas Menengah Secara Politik Pilih Zona Nyaman

Analisis 2014, Kelas Menengah Secara Politik Pilih Zona Nyaman

- detikNews
Sabtu, 29 Des 2012 10:35 WIB
Diskusi di Hotel Gren Alia (Juwari/ detikcom)
Jakarta - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI Syamsuddin Haris menilai kelas menengah di Indonesia lebih memilih zona nyaman menjelang Pemilu 2014. Padahal seharusnya, segmen masyarakat ini diharapkan mampu memberi perubahan di Indonesia.

"Di tengah krisis kepemimpinan parpol, para pemimpin, wakil rakyat, dan para politisi di dalam struktur kekuasaan, relatif belum ada tawaran atau agenda alternatif yang signifikan dari kekuatan civil society, khususnya kelas menengah," ujarnya.

Hal ini disampaikan Syamsuddin dalam acara Seminar Budaya Politik Indonesia dan Kelas Menengah di Hotel Gren Alia, Jl Cikini Raya No. 46, Jakarta Pusat, Sabtu (29/12/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lulusan FISIP UI ini menilai kondisi politik, utamanya parpol lebih memilih popularitas dan elektabilitas. Sedang persoalan krusial bangsa kita belum tersentuh untuk dibenahi.

"Kelas menengah terdidik bukan hanya relatif sedikit secara jumlah, melainkan juga cenderung terpolarisasi," tambah Syamsuddin.

Kuncinya, menurut Syamsuddin harus ada kerjasama dan konsolidasi elemen civil society. Perubahan harus dilakukan kelas menengah karena mereka yang bertanggungjawab untuk melakukan perubahan.

(gah/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads