Menurut pelacak penerbangan FlightAware seperti dilansir AFP, Jumat (28/12/2012), total terdapat lebih dari 3.000 penerbangan yang mengalami pembatalan sejak Natal pada 25 Desember lalu. Jumlah tersebut termasuk pembatalan 746 penerbangan pada Kamis (27/12) waktu setempat.
Pembatalan penerbangan tersebut menyusul badai salju yang melanda dari kawasan Teluk Meksiko hingga ke Great Lake sebelum akhirnya ke kawasan timur laut AS. Badai salju ini berdampak pada kekacauan jalur penerbangan di AS, terlebih aktivitas penerbangan tergolong ramai karena libur panjang Natal dan Tahun Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun badai salju dilaporkan mengalami penurunan pada Kamis (27/12) malam waktu setempat, peringatan badai salju masih diberlakukan di sejumlah wilayah, seperti New Hampshire dan Maine. Badan Prakiraan Cuaca Nasional menyatakan, kemungkinan salju tebal setinggi 15-20 cm masih akan turun di wilayah tersebut.
Sejauh ini, hujan salju paling tebal terjadi di wilayah utara New York, yakni setinggi 40 cm di kota Edwards yang dekat dengan perbatasan Kanada. Diprediksi badai salju akan melanda sejumlah wilayah seperti New Englands, Atlantik bagian tengah dan Ohio menjelang akhir tahun 2012.
Perhitungan AFP mencatat, sejauh ini badai salju telah merenggut 13 nyawa di sejumlah wilayah AS. Dilaporkan 3 korban tewas berasal dari wilayah Arkansas, kemudian 2 korban tewas masing-masing dari wilayah Oklahoma, Indiana, dan Virginia, serta seorang korban tewas masing-masing dari wilayah Louisiana, Ohio, Pennsylvania dan Texas.
(nvc/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini