"Posisi pertama ditempati oleh Wilayah Jakarta Timur dengan jumlah musibah sebanyak 258 kali, kedua Wilayah Jakarta Barat sejumlah 218 kali, ketiga Wilayah Jakarta Selatan 212 kali, keempat Wilayah Jakarta Utara sejumlah 196 kali, dan Wilayah Jakarta Pusat sejumlah 123 kali," kata Kepala Dinas Damkar dan PB, Paimin Napitupulu dalam konperensi pers di Gedung Damkar DKI Jakarta, Jl Zaenul Arifin, Tambora, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2012).
Sementara itu, penyebab kebakaran didominasi oleh listrik. Padahal, pihaknya mengaku sudah bekerja sama dengan PLN dan memberikan penyuluhan kepada warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menanggulangi kebakaran, Paimin mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan PLN dan masyarakat untuk membantu pencegahan musibah kebakaran. Personel damkar pun terus dilatih, peralatan juga terus ditingkatkan kualitasnya.
"Musibah kebakaran bisa diminimalisir, caranya dengan partisipasi masyarakat. Kesejahteraan masyarakat pun perlu ditingkatkan," kata Paimin saat ditemui di ruangannya
Taksiran total kerugian musibah kebakaran mencapai angka Rp 290,3 miliar. Paimin pun mengakui masih kekurangan personel, posko pemadam pun belum tersedia di setiap kelurahan. Hal itu, kata dia, berkaitan dengan pembebasan tanah.
Untuk partisipasi masyarakat, Paimin melanjutkan sudah terbentuk beberapa kelompok sukarela untuk membantu penanganan musibah kebakaran. Mereka tergabung dalam balakar (barisan sukarela) yang diberikan pelatihan dan peralatan. Akan tetapi, mereka tidak menerima intensif ataupun gaji atas pekerjaannya tersebut.
"Jumlah pasti balakar kami tidak tahu, karena bisa saja saat ini terdaftar si A, besok dia sudah pindah. Karena itu, kami canangkan program evaluasi tiap tahunnya," imbuhnya.
(spt/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini