"Kalau untuk menggugat saya nggak mungkin. Karena dari pihak rumah sakit sudah melakukan yang terbaik, penanganan sudah maksimal," tutur Kurnianto saat ditanya rencana gugatan ke pihak rumah sakit, Kamis (27/12/2012).
Dari rumah sederhananya di Jl Pisangan Baru Timur RT 04/09 No 28, Kelurahan Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Kurnianto menganggap dirinya sudah banyak terbantu dalam pengobatan Ayu. Sudah 6 bulan Ayu tidak membayar biaya berobat di RSAB Harapan Kita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap berbeda diutarakan oleh Kurnianto saat ditanya soal rencana gugatan ke pihak kru sinetron. Walau belum tahu cara dan prosedurnya, Kurnianto punya keinginan menggugat mereka.
"Ya pengen juga, tapi saya bingung harus komplain ke siapa. Harus ke mana saya nggak tahu jalurnya. Kalau ada yang bimbing sebenarnya saya mau untuk menjalani proses hukum," katanya.
Kurnianto menyayangkan tidak ada perwakilan dari kru sinetron datang dan menyampaikan ucapan belasungkawa. Dia heran jika kematian anak bungsunya tidak diketahui para kru.
"Sehingga seolah-olah mereka itu budeg dan buta," sindirnya.
Gaya para kru sinetron di ICU juga dpermasalahkan Kurnianto. Kru sinetron seolah tidak peduli dengan peraturan di ICU yang mengharuskan pengunjungnya steril.
"Padahal sih kalau di ruangan ICU itu kan harus steril, saya saja kalau mau lihat anak saya harus pake masker, baju khusus dan topi. Sementara kru syuting keluar masuk tanpa pakaian steril. Pake tas pinggang, celana pendek, kaos oblong," keluhnya.
(gah/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini