Menurut radio publik serta sejumlah surat kabar Israel, para pejabat Israel dan Yordania telah mengkonfirmasi pertemuan tersebut. Berita ini pertama kali dimuat di harian Al-Quds al-Arabi pada Rabu, 26 Desember waktu setempat.
Tidak disebutkan tanggal pertemuan tersebut. Namun menurut media Israel, pertemuan itu difokuskan pada ancaman regional yang ditimbulkan dari cadangan senjata kimia milik Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat kabar itu mengutip pejabat-pejabat Yordania yang mengatakan, Raja Abdullah II dan Netanyahu membahas penilaian situasi setelah pergantian rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Keduanya juga membicarakan bahaya senjata kimia Suriah bagi negara-negara tetangga, khususnya Yordania dan Israel.
Pertemuan itu juga menyinggung soal upaya Yordania untuk memulai kembali negosiasi antara Israel dan Palestina. Raja Abdullah II mendesak Netanyahu untuk memulai kembali pembicaraan langsung dengan Palestina setelah pemilu Israel pada 22 Januari 2013 mendatang.
(ita/nwk)