"Semalam anak kita ngedrop. Jam 17.30 WIB saya bawa ke RS Harapan Kita, sampai di sana Maghrib menjelang Isya. Ditangani di UGD, dicek ada pembuluh darah pecah. Dokternya nyaranin ke ICU," tutur Kurnianto saat dihubungi wartawan, Kamis (27/12/2012).
Kurnianto mengaku sedikit tidak nyaman karena dalam ruangan ICU dipakai syuting. Dia melihat sendiri kru-kru film keluar masuk tanpa mengenakan pakaian steril yang seharusnya menjadi pakaian standar ICU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam 01.30 WIB dalam persiapan syuting dari UGD ke ruang pintu masuk ICU dipasangi lampu sorot. Lalu lalang jadi terganggu, bahkan dialihkan ke pintu samping," tutur Kurnianto.
Pada pukul 02.30 WIB dokter mengatakan Ayu meninggal dunia karena jantungnya berhenti berdetak. Tindakan medis yang dokter lakukan gagal menyelamatkan nyawa anak sulung dari tiga bersaudara itu.
"Pukul 04.00 WIB kru-kru sudah pada tidur. Alat-alatnya belum dirapihin," terangnya.
Belum jelas apa sikap yang akan diambil Kurnianto terhadap duka yang dialaminya ini. Tapi Kurnianto mengaku keluarganya tidak pernah dikabari akan ada syuting di ICU Harapan Kita.
(gah/nwk)