Sidang PON Diskors, Gubernur Riau Rusli Zainal Jadi Imam Salat Maghrib

Sidang PON Diskors, Gubernur Riau Rusli Zainal Jadi Imam Salat Maghrib

- detikNews
Kamis, 20 Des 2012 19:40 WIB
Pekanbaru - Jalannya persidangan kasus suap PON dengan saksi Gubernur Riau, Rusli Zainal diskors karena memasuki waktu salat maghrib. Di luar sidang, Rusli jadi imam di masjid PN Pekanbaru.

Ketua Majelis Hakim Tipikor, I Ketut menunda jalannya sidang suap PON ini karena pukul 18.30 WIB, memasuki waktu salat maghrib di Pekanbaru. Karena itu, hakim menunda persidangan untuk dilanjutkan kembali pada pukul 19.20 WIB.

Pantauan detikcom di PN Pekanbaru, Kamis (20/12/2012), karena sidang diskor, maka dengan sendiri saksi di persidangan dan para pengunjung meninggalkan ruang sidang utama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusli lalu menuju masjid di sebelah kiri gedung PN Pekanbaru begitu majelis hakim mengetuk palu untuk menskors sidang. Usai mengambil air wudhu, Rusli diminta menjadi imam untuk salat maghrib. Ruangan masjid pun penuh.

Menjadi makmum diantaranya terdakwa suap PON Wakil Ketua DPRD Riau Taufan Andoso, Sekwa Riau Zulkarnain Kadir, dan sejumlah pejabat, pengacara dan anggota kepolisian.

Awalnya, Rusli meminta Taufan yang berdiri di sebelah kirinya untuk menjadi imam salat maghrib. Namun Taufan menolak dan meminta agar Rusli bertindak sebagai imam.

Rusli pun akhirnya menjadi imam salat maghrib. Usai salat, Rusli sekaligus memimpin doa. Bacaan selama salat dan doa yang dibacakan begitu fasih.

Maklum saja, Rusli memiliki reputasi sebagai juaran MTQ tingkat nasional mulai usai anak-anak sampai dewasa. Usai salat maghrib, Rusli pun menyapa sejumlah wartawan. Namun dia menolak untuk dilakukan wawancara.

Usai menyapa wartawan, Gubernur Riau berbincang-bincang dengan anggota Polresta Pekanbaru yang masih melakukan pengamanan di PN Pekanbaru.


(cha/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads