"Ampun pak, saya jambret karena terpaksa buat beli obat anak saya yang sakit campak. Ini baru pertama kali," kata Asep yang terus dibogem mentah warga di Jatinegara, Rabu (19/12/2012) pukul 18.45 WIB.
Asep babak belur, darah mengucur dari wajah dan kepalanya. Pria yang penuh tato dan mengaku bekerja sebagai tukang tato ini memang tak bisa mengelak. Dia diteriaki Winda setelah gagal melakukan penjambretan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia langsung merebut tas yang ditaruh di pangkuan. Dia pikir tas cuma ditaruh saja nggak dipegang. Pas dia ambil langsung saya tarik, dia jatuh," jelas Winda di lokasi.
Asep sempat hendak lari. Tapi terlambat, sebelum mendirikan motornya, Winda sudah berteriak jambret. Warga pun langsung membekuk Asep dan memukulinya. Kini Asep pun mesti menikmati malam di hotel prodeo.
(edo/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini