Di Depan Pejabat Pemkot Jakpus, Jokowi: Jangan Kalah Sama Media!

Hari ke-65 Jokowi

Di Depan Pejabat Pemkot Jakpus, Jokowi: Jangan Kalah Sama Media!

- detikNews
Rabu, 19 Des 2012 18:24 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan pengarahan di Kantor Walikota Jakarta Pusat. Dalam pengarahan itu, Jokowi meminta Camat dan Lurah jangan kalah dengan media dalam menemukan permasalahan.

"Jangan kedahuluan media. Misalnya jembatan reot yang di Srengseng Sawah, media sudah tahu, lurahnya belum, atau tahu tapi nggak mempunyai sense untuk menyelesaikan itu. Respon itu penting banget. Kalau sudah masuk media Bapak Ibu dingin saja, persepsi yang timbul akan berbeda sekali," kata Jokowi di Ruang Pola Kantor Walikota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I No 1, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2012).

Jokowi mengingatkan persepsi masyarakat sangat berpengaruh pada kinerja jajaran PNS pemerintahan provinsi DKI Jakarta. Sehingga, Jokowi mengajak jajarannya untuk turun ke bawah menyelesaikan masalah yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang namanya persepsi masyarakat itu sangat berpengaruh. Kerja siang, malam, dan pagi itu nantinya nggak ada artinya. Makanya saya mengajak semuanya lihat lapangan, dan segera respon setiap kali ada masalah. Problem diselesaikan," ujar Jokowi di depan puluhan pegawai Walikota Jakarta Utara.

Jokowi meminta jajarannya menggunakan sistem pendekatan door to door, bukan dengan memasang spanduk begitu saja. "Marketing juga sama, pola pendekatan komunitas, door to door, politik sama, hanya banyak politikus nggak sadar. Hanya pasang spanduk, pasang baliho," ujarnya.

Jokowi menegaskan kinerja jajarannya dalam menyelesaikan permasalahan jangan sampai didahului oleh dirinya. Kalau tidak, maka Jokowi akan mencatat temuan permasalahan yang lebih dulu ditemukan dirinya.

"Kalau sudah kedahuluan saya, hati-hati. Sudin, Camat, Lurah, hati-hati. Paling tidak saya catat, kalau untung rotasi mutasi, kalau saya lupa ya selamat, tapi kalau saya catat, hati-hati," ujar mantan Walikota Solo tersebut.

Jokowi juga menyinggung pembangunan MRT dan penanganan banjir yang tertunda-tunda. Ia meminta Lurah untuk langsung turun menemui warga mengatasi banjir dan yakin MRT dapat segera dibangun.

"Banjir, kalau sampai ada yang mengadu Pak Lurahnya nggak pernah ke sini (lokasi banjir), padahal Lurahnya di samping saya, kapok kamu. Ini masalah manajemen persepsi. Masyarakat itu diatur mau, tapi mengaturnya yang enak. Lunak tapi tegas," ujar Jokowi.

"MRT dan monorel, 20 sampai 25 tahun blueprint tapi nggak dimulai-mulai, nggak tahu kenapa. Yang diperlukan itu eksekusi lapangan, putuskan, laksanakan. Saya yakin monorel itu 3 sampai 4 tahun rampung. MRT 2015 satu sesi Lebak Bulus-Bunderan HI rampung. Sudah ada semuanya," tambah suami Iriana tersebut.

Jokowi berpesan zaman sudah berubah sehingga diperlukan juga perubahan pola kerja. Ia mengajak jajaran yang dianggap partnernya tersebut berubah mengikuti zaman.

"Zamannya sudah berubah, musim berganti. Di Mesir, sekuat Husni Mubarak. Di Libya, Muhammad Khadafi, dua-duanya tumbang karena tidak melihat perubahan zaman. Sejak reformasi seharusnya kita sudah berubah. Gubernur misalnya, hanya dengan Walikota, Lurah, Camat, kebiasaan seperti itu eksklusif. Padahal sekarang sudah demokratis, sudah berubah total, makanya kita harus berubah juga," tutup Jokowi.

(vid/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads