"Ayo tandai anaknya! Kita tolak saja kalau pindah sekolah," begitu teriakan para guru dalam aksi demo di kantor Gubernur Riau, Polda, dan kediaman Gubernur Riau, Selasa (18/12/2012).
Para guru mengecam PNS Dishut Riau, Said Nurjaya, yang menodong senjata api dan menampar guru SDN 081 Pekanbaru, Nurbaiti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, proses hukum atas tindakan orangtua siswa harus bisa dibedakan dengan hak anak yang harus mendapatkan pendidikan. Malah kepala sekolah tempat anak itu bersekolah, sudah mengajak agar siswa tersebut tetap masuk.
Menurutnya, bila ada penolakan dari oknum-oknum guru, pihaknya akan segera memanggil oknum guru tersebut. "Kalau ada penolakan, kasih tahu ke saya. Saya akan panggil guru tersebut. Bagaimanapun anak didik kita itu harus diberikan haknya untuk bersekolah," tambah Ayat.
Dikabarkan, siswa kelas V itu tidak masuk sekolah setelah bapaknya diketahui menodong dan menampar salah guru di sekolahnya. Malah bocah itu dikabarkan juga tidak mengikuti ujian akhir tahun 2012 ini.
Masalah ini bermula ketika Said Nurjaya datang ke sekolah anaknya, SDN 081 Jl Gabus, Pekanbaru. Dia marah karena menerima laporan dari anaknya yang mengaku dipukul ibu gurunya, Nurbaiti. Lantas dengan emosi, Said mendatangi guru tersebut sambil menampar dan menodongkan senjata.
(cha/try)