"Iya, 15 menit terhenti operasional radar, kemudian listrik mati. Itu yang membuat selama 15 menit itu tidak terkendali," kata Mangindaan usai mengikuti acara Hari Ibu di gedung Smesco, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (18/12/2012).
"Itu memang Lion dengan Lion. Lalu kita coba yang mau berangkat itu semua dihentikan dulu. Dipindahkan ke manual baru bisa jalan, dan itu hanya 15 menit. Jadi betul hampir senggol antara Lion dengan Lion," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya lebih ke bagaimana caranya agar listrik tidak turun, dengan energi yang bisa tahan, misalnya dengan tenaga suryalah atau yang lain," jelasnya.
Selain itu, politisi Demokrat ini juga menyoroti kekuatan cadangan listrik di bandara. Harus ada lapisan kedua dan lapisan ketiga, guna mengantisipasi listrik padam.
"Insya Allah, karena kita sudah antisipasi listrik itu agar tidak naik turun," tegasnya.
Radar udara Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sempat mati selama 15 menit, setelah UPS-nya terbakar pada Minggu (16/12). Matinya radar itu membuat 64 penerbangan terganggu.
(mad/nrl)