Ini bukan yang pertama. Bandara tersibuk di Indonesia ini beberapa kali mengalami masalah-masalah teknis yang mengganggu dan mengurangi kenyamanan penumpang. Berikut adalah 7 insiden teknis terkait aliran listrik yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta yang dihimpun dari berita detikcom:
Radar Mati karena UPS Meledak
(dok detikFoto)
|
Sistem pemanduan otomatis JAATS (Jakarta Automated Air Traffic System) terganggu dan membuat sistem tidak dapat bekerja.
Menara kontrol memutuskan untuk membatasi jumlah pendaratan dan lepas landas di Bandara Soekarno-Hatta, serta melakukan pola pemanduan pesawat secara prosedural (non-radar). Akibatnya, 64 penerbangan mengalami gangguan.
Pasokan listrik terhadap perangkat pemandu otomatis JAATS pulih pada pukul 17.10 WIB. Sementara recovery total sudah berhasil dilakukan pada pukul 18.05 WIB. Kemudian kegiatan operasional penerbangan di bandara ini normal kembali pada pukul 19.15 WIB.
Listrik Padam di Terminal 1 dan 2 Karena Kebakaran di Duri Kosambi
(dok detikFinance-ilustrasi)
|
Hal ini menyebabkan terputusnya aliran listrik di ruas Cengkareng-Duri Kosambi. Direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri S Sunoko, menjelaskan padamnya listrik tersebut tidak mengganggu kegiatan operasional di Bandara Soekarno-Hatta.
Kegiatan take-off maupun landing, serta kegiatan-kegiatan pelayanan lainnya tidak terkendala. Listrik yang padam pada pukul 15.04 WIB-16.41 WIB ini bandara mengerahkan 8 genset.
Listrik Padam Akibat Gardu Gandul di Jaksel Meledak
(dok detikFoto-ilustrasi)
|
Listrik saat itu padam pada pukul 13.15 WIB dan kembali menyala namun redup pada pukul 13.45 WIB. Sejumlah toko di terminal 2D juga mati listrik. Saat listrik menyala, beberapa lampu toko redup, tapi ada juga yang kembali normal seperti biasa.
Padamnya listrik ini adalah efek Gardu Gandul di Jakarta Selatan meledak karena overload. Listrik padam ini mengakibatkan 14 penerbangan Garuda Indonesia terganggu.
Listrik Padam karena Gangguan di SUTET Duri Kosambi, Tangerang
(dok detikFoto-ilustrasi)
|
Manajer Humas PT PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, penyebab padamnya listrik Bandara adalah gangguan di Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET) 150 KV antara Duri-Kosambi-Cengkareng. Selama gangguan 25 menit, genset langsung mengambil alih beban listrik Bandara sehingga sistem Bandara kembali normal.
Listrik Padam karena Masalah di Instalasi Listrik
(dok detikFoto-ilustrasi)
|
Pihak PLN memastikan padamnya listrik diakibatkan oleh masalah di instalasi dan bukan karena masalah di pasokan listrik PLN ke bandara tersebut.
Listrik Padam Akibat Korsleting Listrik
(dok detiknews)
|
Walau telah menggunakan genset, namun pelayanan penumpang masih terganggu. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi para calon penumpang. Antrean panjang juga terjadi di loket check-in.
Menteri BUMN saat itu, Mustafa Abubakar menyampaikan hasil penyelidikannya. Dia menjelaskan bahwa penyebab padamnya listrik di Bandara Soekarno-Hatta, pemicunya adalah korsleting kabel. Korsleting tersebut menyebabkan seluruh sistem listrik di bandara tersebut lumpuh.
Radar Mati Total, Beberapa Pesawat Berputar-putar di Udara
(dok detikInet-ilustrasi)
|
PT Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara terpaksa menahan 9 pesawat yang hendak mendarat (holding) dan menunda penerbangan 15 pesawat.
Ketua Indonesian Air Traffic Controllers Association (IATCA) saat itu, Imam Waski menjelaskan bahawa sistem radar yang sempat mati bisa diback-up dengan sistem non radar. Imam juga mengatakan bahwa sistem radarnya memang sering mati.
"Sudah sejak beberapa tahun lalu, sistem radarnya sering mati. Jadi selama ini kita menyiapkan kalau sistem radar mati, kita pakai manual atau sistem non-radar," kata Imam saat berbincang dengan detikcom, Minggu (29/8/2010).
Menurut dia, peralatan sistem radar di Bandara Soekarno-Hatta sudah berusia lebih dari 15 tahun (pada tahun 2010), sehingga harus segera diperbarui. "Sebab hal ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan para penumpang. Harus diperhatikan secara serius," ujarnya.