Golkar Tuntut Eks Menteri Malaysia yang 'Menghina' Habibie Minta Maaf

Golkar Tuntut Eks Menteri Malaysia yang 'Menghina' Habibie Minta Maaf

- detikNews
Jumat, 14 Des 2012 03:24 WIB
Jakarta - Golkar keberatan dengan artikel di koran Utusan Malaysia yang menyebut BJ Habibie sebagai pengkhianat bangsa. Golkar menuntut penulis artikel itu, eks Menteri Malaysia Zainudin Maidin, minta maaf.

"Partai Golkar mendesak agar Zainudin Maidin meminta maaf secara terbuka," kata Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie, dalam siaran pers yang diterima, Jumat (14/12/2012).

Golkar juga meminta pemerintah Indonesia untuk mendesak pemerintah Malaysia memberi penjelasan dan meluruskan substansi artikel yang dimuat oleh koran resmi pemerintah Malaysia itu. Artikel yang ditulis Zainudin telah melukai hati dan perasaan rakyat Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tulisan yang mendiskreditkan Presiden RI ke-3, Bapak BJ Habibie tersebut juga menunjukkan tidak dipatuhinya etika dan sopan santun sesama rumpun Melayu. Sebagai sesama negara dalam satu rumpun Melayu, seharusnya saling menghormati dan menghargai satu sama lain, mengedepankan etika dan sopan santun ketimuran," ujar pria yang akrab disapa Ical itu.

Golkar menyayangkan tulisan Zainudin yang menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa dan the dog of imperialism. Bagi Golkar, BJ Habibie adalah sesepuh Golkar yang banyak berjasa bagi Indonesia.

"BJ Habibie adalah Presiden RI ke-3 yang telah menorehkan sejarah bagi kemajuan bangsa, khususnya di era reformasi," jelas Ical.

"Tulisan itu merupakan pendapat yang rancu, ekstrim, berat sebelah, tidak adil, dan bersifat menghina dan bahkan menghasut," tambahnya.

Oleh karenanya pemerintah juga harus bereaksi terhadap pemuatan artikel tersebut. "Golkar mendesak kepada Pemerintah RI memberikan respons yang tegas untuk meluruskan substansi yang terdapat dalam tulisan Zainudin Maidin tersebut, sebagai bagian dari upaya untuk menjaga agar hubungan antara Indonesia dan Malaysia tetap terjalin dengan baik," pungkas Ical.


(trq/ndu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads