"Faktor-faktornya juga mesti kita pikirkan, anggarannya seperti apa, sosialisasinya mesti jelas," ujar Ahok.
Hal tersebut dia katakan usai bertemu dengan sekretaris KPA Rohana di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Ahok, besar uang bukanlah sebuah masalah. Namun yang terpenting adalah program sosialiasi yang disodorkan KPA.
"Misalnya pasang iklan di TV. TV kan begitu banyak kan, hanya pasang iklan di TV satu kali Rp 300 juta. Nah kalau tidak cukup kenapa nggak bikin stiker aja nanti ditempelin di kantor RW," jelasnya.
Bila ada 10 ribu stiker ditempel di kantor RW, rumah sakit, puskesmas, maka anggaran bisa ditekan. "Kali Rp 2 ribu perak, cuma Rp 20 juta. Lebih kena kan daripada pasang iklan di TV kena Rp 300 juta," sambungnya.
Ahok juga menyarankan KPA agar menggunaan media sosial sebagai sarana sosialisasi. Cara-cara kampanye lama harus mulai ditinggalkan, karena sudah tak efektif.
"Sekarang kan yang kena AIDS itu kan tambah banyak termasuk pemakai narkoba juga meningkat," ungkapnya.
(mad/nwk)