"Kami tak akan membiarkan pengalaman Libya terulang kembali di Suriah. Sayangnya, mitra-mitra Barat kami telah meninggalkan perjanjian Jenewa dan tengah mengupayakan mundurnya (Presiden Suriah) Bashar al-Assad," cetus Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov.
Dikatakan Lavrov, pemerintah Rusia tidak dilibatkan dalam setiap pembicaraan mengenai masa depan Assad. "Kami tidak sedang mengadakan pembicaraan apapun mengenai nasib Assad," tutur Lavrov seperti dilansir Reuters, Senin (10/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suriah telah mengalami pergolakan sejak Maret 2011 silam. Menurut kelompok-kelompok HAM, puluhan ribu orang, kebanyakan warga sipil, telah tewas selama krisis ini. Pemerintah Suriah berdalih bahwa kekacauan ini didalangi dari luar negeri.
(ita/nrl)