"Kebanyakan dari mereka yang berbadan gendut terkena penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kencing manis dan jantung," kata anggota Tim Kesehatan Mapolres Jakarta Timur, Dr Reni setiawati, usai melakukan pemeriksaan kesehatan polisi gendut, di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Jl. Raya Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (7/12/2012).
Memang sebelum program diet dan olahraga diterapkan, para polisi terlebih dahulu diperiksa dan diberikan penyuluhan. Justru karena mengidap sakit, maka para polisi itu tetap dianjurkan untuk berolahraga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retni mengatakan dari hasil pendataan yang dilakukan oleh tim kesehatan, ia mendapat salah seorang anggota polisi yang memiliki berat badan sampai dengan 130 kilogram.
"Oleh karena itu nanti saya akan coba mengusulkan ke mereka dianjurkan untuk mengatur pola makanan," tandasnya.
Dari pantauan detikcom, Hari Jumat, (7/12/2012) sekitar pukul 08.00 WIB, puluhan polisi berbadan gendut terlihat mulai berbaris rapih di lapangan parkir Museum Purna Bhakti Pertiwi, di Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Makasar, Jakarta Timur. Sekitar 65 polisi yang didominasi oleh kaum pria mengikuti program diet dengan semangat.
Usai melakukan pemanasan mereka berlari kecil mengelilingi taman Museum sebanyak satu putaran, kemudian dilanjutkan dengan melakukan senam inti, tidak ada rasa malu yang terlihat dari rawut wajah polisi-polisi tersebut melainkan dengan suara lantang mereka berhitung mengikuti irama dari traninernya.
Senam yang dilakukan selama 30 menit diakhiri proses pendinginan tubuh dengan cara memijat punggung satu sama lain secara bersama.
(edo/lh)