Di atas tanah sekitar 200 meter, berdirilah rumah Fanny. Rumah tersebut tampak kusam. Temboknya belum dilumuri cat, plafon atap pun belum terpasang secara keseluruhan. Dibanding tetangganya, rumah Fanny memang nampak lebih 'kusut'.
Kamis (6/12/2012) malam, detikcom menyambangi rumah Fanny yang dapat dicapai sekitar 1 jam dari Kota Garut. Saat detikcom ke sana, paman Fanny yang bernama Ayi Rohimat menyambut dan mengajak masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada perabotan yang istimewa di rumah Fanny. Sebuah sofa kusam dan meja bambu terlihat menyendiri di rumah itu. Melongok ke dapur, hanya ada sebuah kompor gas dan tumpukan alat penggorengan. Entah di mana, wastafel untuk mencuci piring.
Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB. Dengan sopan, sang paman berkata bahwa dirinya sudah lelah dan hendak tidur. Kunjungan singkat itu pun harus segera berakhir.
(rvk/try)