Pantauan detikcom, sekitar pukul 16.45 WIB, Selasa (4/12/2012), sekitar 100 orang pengunjuk rasa mulai masuk ke kantor DPRD Garut di Jl Patriot. Mereka bergerak masuk setelah hujan yang tadinya rintik-rintik berubah menjadi deras.
Tiga petugas polisi yang menjaga di depan ruang utama kantor DPRD pun tak bisa mencegah gelombang massa ini yang masuk ke dalam ruang itu. Begitu masuk, lima orang di antara mereka menduduki kursi pimpinan DPRD Garut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruang sidang utama itu memang kosong. Para anggota DPRD Garut melakukan rapat paripurna di ruang sidang yang berada di gedung sebelah samping, bukan di gedung utama.
"Ini lama banget anggota dewan mutusin Bupati Garut untuk mundur. Jangan-jangan kongkalikong makanya kita dibikin nunggu-nunggu!" teriak salah seorang orator menggunakan pengeras suara.
Mendengar teriakan orator, massa demonstran lantas menggebuk-gebuk meja. Suasana riuh tersaji di ruang sidang utama itu.
"Kita tidak akan pulang sampai ada keputusan (Aceng) mundur dari DPRD!" teriak sang orator.
"Setuju!" pekik massa berbaju hitam-hitam sambil kembali menggebrak meja.
Sekitar 10 menit sejak mereka masuk ke ruang sidang, 15 polisi kemudian mendatangi mereka. Massa demonstran ini diusir meninggalkan ruang sidang. Alhasil mereka keluar namun tetap tidak meninggalkan gedung DPRD dengan alasan hujan deras di luar. Mereka bertahan di lobi.
(fjp/nrl)